IslamToday ID– Ketua Umum Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (Ketum PB PII) periode 2021-2023, Rafani Tuahuns mengatakan demi meraih kemerdekaan Indonesia, ada sejumlah orang terlibat didalamnya. Keterlibatan ini tanpa memandang suku, agama, ras da nasal-usul daerahnya. Salah satunya, terlibatnya ulama serta santri.
Menurut Rafani, Keterlibatan ulama dan santri ini tidak boleh dilupakan dan harus selalu diingat. Pasalnya ada pengorbanan yang dilakukan oleh para ulama ini.
Untuk itu, ia meminta semua anak bangsa tidak boleh melupakan sejarah terutama sejarah Piagam Jakarta dalam momentum ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) guna membangun arah bangsa Indonesia kedepan.
“Kita mengingat ulama yang mengeluarkan resolusi jihad untuk mengobarkan semangat perlawanan demi meraih kemerdekaan Indonesia. Sehingga tidak boleh ada narasi yang mengemuka ditengah publik, bahwa kelompok ulama dan santri terpisah dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Jika ada, hal tersebut merupakan kekeliruan berpikir dan pemikiran historis,” katanya dalam pernyataan resmi, Selasa (17/08/2021).
Rafani menjelaskan, para ulama merelakan “Tujuh kata” (dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya) dalam piagam jakarta yang dihapus kala itu. Hal ini bertujuan untuk satu kata yaitu ‘Kemerdekaan’.
Lanjutnya, jika ‘Tujuh Kata’dalam piagam jakarta disahkan akan ada kelompok yang akan memisahkan dari NKRI. Tentu saja hal ini menjadi pilihan para ulama untuk tidak mengikuti keinginannya sendiri.
“Bisa saja kelompok umat Islam bersikeras untuk tetap mencantumkan ‘Tujuh Kata’ Piagam Jakarta. Namun, ego itu tidak dilakukan, demi terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kado umat Islam untuk Indonesia,” jelas Rafani.
Menurut pandangannya, tanggal 17 Agustus bukan hanya sekedar peringatan kemerdekaan Indonesia saja, tetapi juga sebagai simbol perjuangan, pertempuran, persatuan yang dibangun dengan kokoh dan teguh oleh para pejuang kemerdekaan.
Untuk itu perjuangan para pejuang kemerdekaan dapat dijadikan contoh dalam berjuang menangani pandemi covid-19.
“Di tengah gelombang krisis pandemi covid-19 yang menyasar semua lini kehidupan umat manusia umumnya, rakyat Indonesia khususnya, kita bisa mengambil inspirasi dari pejuang terdahulu, bahwa mereka berjuang dengan teguh dan berjuang dengan kokoh,” tutur Rafani.
Rafani pun mengajak elemen anak bangsa untuk bersatu melawan Krisis yang sedang kita hadapi. Karena jika bergerak sendiri akan mengecilkan perjuangan dalam melawan covid-19.
Menurutnya, jika hal ini dilakukan bersama-sama akan membuat Indonesia mampu menghadapi krisis akibat pandemi covid 19 yang sedang dihadapi saat ini.
“Jika kita bersatu dan bergerak berjamaah dan membangun simpul kolaborasi yang maha dasyat akan menciptakan generasi pemenang dan menjadi generasi yang mampu menghadapi krisis akibat pandemi covid 19 yang kita hadapi saat ini.” pungkasnya.
Penulis: Kanzun