IslamToday ID– Makanan dan minuman yang mengandung gula menjadi acaman yang cukup berbahaya. Selain membuat kegemukan, juga akan membuat kadar gula darah menjadi tinggi. Kadar gula yang tinggi ini juga akan berdampak buruk pada tubuh, terlebih lagi saat pandemi covid-19.
Dokter gizi dari RS Pondok Indah, dr Juwalita Surapsari, M.Gizi, SpGK, tidak menganjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung gula secara berlebihan di saat pandemi. Menurutnya, hal ini dapat memperburuk kondisi jika terpapar covid-19.
Pasalnya, kadar gula darah yang tinggi bisa berdampak buruk pada daya tahan tubuh. Dan menurunkan kemampuan imun untuk melawan covid-19. Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga bisa menjadi tempat favorit bagi virus untuk bertambah banyak (bereplikasi).
” Jangan sampai yang tadinya gejala ringan tiba-tiba saja dibawa ke rumah sakit karena gejalanya berat. Kadar gula yang tinggi itu bisa menurunkan kemampuan sel imun kita untuk bekerja,” kata dr Juwalita dalam webinar, (18/8/2021).
Meskipun berdampak cukup banyak, bukan berarti kita tidak mengonsumsi gula sama sekali, dr Juwita mengatakan sebaiknya mengkonsumsi makanan dan minuman bergula dengan asupan yang cukup, karena tubuh juga memerlukan asupan gula yang cukup.
dr Juwita pun memberikan paparan terkait konsumsi gula sesuai kebutuhan masyarakat. Berdasarkan kutipan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , batas asupan gula yang berupa free sugar baik pada anak atau dewasa yakni maksimal 10 persen dari total energi.
Menurut perhitungannya, dengan menggunakan ukuran orang dewasa sehat di Indonesia yang membutuhkan 2000 kalori per hari, maka 10 persen dari jumlah ini yakni 200 kalori atau setara 50 gram.
“Kebayang kalau 50 gram sudah batas atas (gula) yang diperboleh,kan. Orang cenderung kelebihan gula. Dalam 1 gelas teh susu 500 ml gulanya bisa sampai 8 sendok makan,” ujar dia.
Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tidak berlebihan dalam konsumsi gula. Ia memiliki cara untuk menjaga asupan gula, yaitu dengan ‘ well-balanced diet’ dan ‘menjaga asupan gizi seimbang’ serta mengonsumsi makanan segar unprocessed atau minim olahan.
“Seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan sumber hewani (telur, susu, ikan dan daging),” pungkasnya.
Penulis Kanzun