(IslamToday ID) – Langkah Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim yang akan melakukan renovasi ruang kerjanya dengan anggaran Rp 6,5 miliar dipertanyakan Ketua LP Maarif PBNU.
“Apakah itu benar? Kalau itu benar, maka pendapat saya wow,” kata Arifin seperti dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (10/9/2021).
Ia mengaku terkejut dengan nominal yang sangat besar hanya untuk merenovasi sebuah ruangan menteri. Ia lantas membandingkan dengan masih banyaknya bangunan-bangunan sekolah di seluruh Indonesia yang memprihatinkan sampai saat ini.
Ia mencatat bahwa jumlah sekolah tingkat SD yang rusak dan butuh renovasi masih berkisar ratusan ribu. Di tingkat SMP, jumlahnya puluhan ribu. Bahkan, ia mengatakan masih banyak kondisi sarana dan prasarana sekolah di Indonesia belum tercukupi dengan baik.
“Masih banyak sekali sekolah kita yang ruang kelasnya rusak dan perlu diperbaiki. Masih memprihatinkan. Lalu sekitar 34 persen tingkat SMP itu yang tak punya perpustakaan, 38 persen nggak punya laboratorium,” katanya.
Arifin juga mengatakan bahwa saat ini kementerian ramai-ramai melakukan refocusing anggaran di tengah pandemi. Ia menilai seharusnya anggaran yang tak terlalu mendesak di Kemendikbud bisa dialokasikan untuk hal yang sangat mendesak saat ini.
“Yang nggak mendesak harus dialihkan ke yang sangat mendesak. Dalam kondisi refocusing itu kok ada anggaran yang menurut saya bisa dialihkan ke yang lain,” katanya.
Senada, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti turut menyoroti anggaran renovasi ruang kerja Nadiem. Ia menyatakan besaran anggaran untuk merenovasi ruangan menteri itu lebih besar ketimbang anggaran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) ada tahun anggaran 2021 ini.
“Anggaran Rp 6,5 miliar itu lebih tinggi dibandingkan dengan anggaran BSNP 2021 sebesar Rp 6 miliar. Silakan masyarakat yang menilai,” kata Abdul.
Diketahui, Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) mencatat tender dibuka untuk penataan ruang kerja dan ruang rapat Gedung A. Nilai pagu paket sebesar Rp 6.500.000.000. Sementara Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) mencapai Rp 5.391.858.505.
Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud-Ristek Anang Ristanto merinci renovasi tersebut dilakukan untuk menambah ruang kerja pejabat baru, staf khusus menteri, hingga ruang kerja Nadiem.
Renovasi itu diklaim dilakukan pada keseluruhan lantai 2 Gedung A Kemendikbud-Ristek. Hal itu merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden No 62 Tahun 2021 yang mengamanatkan penggabungan unsur riset dan teknologi. [wip]