IslamToday ID — Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) Solo Raya mengimbau agar pandemi Covid 19 hendaknya tidak digunakan sebagai alat membungkam rakyat yang kritis terhadap penguasa.
Menurut ARB Solo Raya, gejala ini terlihat dari penangkapan sejumlah seniman mural hingga penangkapan 10 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS).
Padahal para mahasiswa tersebut hanya membentangkan poster aspirasi saat presiden berkunjung ke kampus tersebut.
“Kita sepakat bahwa Covid 19 adalah pandemi yang memerlukan penanganan serius dari semua pihak. Tetapi ini tidak boleh digunakan untuk membatasi masyarakat dalam kegiatan politik atau menyuarakan aspirasinya,” ujar Usman Amirodin.
Desak PPKM Dihentikan
Selain itu, ARB Solo Raya juga mendesak agar pemerintah segera menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Harus segera dihentikan,” ujar usman Amirodin, Aktivis ARB dalam audiensi Bersama Pimpinan DPRD Kota Surakarta, Senin (21/9/2021).
Menurutnya, PPKM telah memberangus hak-hak rakyat untuk mencari nafkah, beraktivitas sosial dan kegiatan keagamaan.
ARB sepakat bahwa Pandemi Covid 19 memerlukan penanganan serius untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
ARB mengingatkan, penanganan pandemi hendaknya tidak mengabaikan rasa kemanusiaan.
ARB pun menghimbau kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah se Solo Raya untuk memberikan masukan kepada Pemerintah pusat agar tidak memberlakukan PPKM lagi.
Sebelumnya dalam konferensi pers, Senin (13/9/2021), Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan akan terus memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Luhut, memastikan pemerintah tidak akan melepas aturan ini. Ia menegaskan, kebijakan ini diberlakukan juga sebagai alat monitoring pemerintah atas kondisi masyarakat.
“Pemerintah hari ini sekali lagi mempertegas pertanyaan banyak orang kapan PPKM Level Jawa-Bali ini akan terus diberlakukan. Pemerintah menegaskan akan terus memberlakukan PPKM Level ini di seluruh wilayah Jawa-Bali,” ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin (13/9).
Penulis: Arief Setiyanto