(IslamToday ID) – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan berharap pengusaha Indonesia bisa go internasional, salah satunya melalui program Indonesia Spice Up the World.
“Kita merangkul stakeholder dari kuliner Indonesia mendunia melalui Indonesia Spice Up The World. Kita optimis target ekspor bumbu rempah mencapai 2 miliar dolar AS (Rp 28 triliun) dan 4.000 restoran hadir di mancanegara pada tahun 2024,” katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin (27/9/2021).
Program ini merupakan upaya pemerintah untuk memperluas pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia. Selain itu untuk menguatkan industri kuliner Indonesia dengan pengembangan Indonesia di luar negeri.
Per 2020, nilai ekspor produk rempah Indonesia naik 2,9 persen menjadi 1,02 miliar dolar AS. Amerika Serikat (AS) menjadi pasar terbesar sekitar 20 sampai 25 persen dari pasar ekspor rempah Indonesia.
Program ini juga melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah, Pemda, pengusaha, akademisi, komunitas, dan media. Untuk berjalan dengan maksimal, Kemenparekraf juga menggandeng Garuda Indonesia untuk logistik dan Bank BNI dalam hal pembiayaan.
Adapun pilot project program ini adalah makanan rendang. Selain itu ada bumbu lain yang dipromosikan mulai dari bumbu nasi goreng, soto, dan gado-gado.
Kemudian juga diikuti berbagai bumbu pendukung lainnya, seperti kecap manis dan kacang tanah. Sementara untuk bumbu rempah prioritas ekspor Indonesia berupa lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, dan vanila.
Sementara itu, dari data Negeri Rempah Foundation, sekitar 400-500 jenis rempah di dunia, 275 diantaranya ada di Asia Tenggara dan Indonesia menjadi negara yang memiliki jenis rempah terbesar sehingga dijuluki Mother of Spices.
Thailand merupakan negara tujuan utama ekspor rempah-rempah, tanaman obat, dan aromatik Indonesia dengan jumlah mencapai 64.560 ton (89,8 juta dolar AS).
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspor rempah-rempah, tanaman obat, dan aromatik ke mancanegara sebesar 275.300 ton dengan nilai ekspor sebesar 618,4 juta pada 2020. Selain Thailand, Indonesia banyak mengekspor rempah-rempah, obat, dan aromatik ke India dengan jumlah ekspor sebanyak 33.900 ton (70,1 juta dolar AS).
China menempati urutan ketiga dengan nilai ekspor sebesar 18.950 ton (89,02 juta dolar AS). Urutan keempat dan kelima ditempati AS dan Vietnam dengan masing-masing sebesar 12.900 ton (85,5 juta dolar AS) dan 9.350 ton (38,3 juta dolar AS).
Beberapa daerah penghasil rempah-rempah, tanaman obat, dan aromatik di Indonesia, yaitu Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, NTT, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Selatan, dan DIY. [wip]