(IslamToday ID) – Kasus penembakan terhadap Dantim BAIS TNI Kapten Abdul Majid di Pidie, Aceh akhirnya terkuak. Motif dari penembakan yang membuat korban tewas itu adalah murni perampokan.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy mengatakan para pelaku membawa uang korban sebesar Rp 35 juta. “Motif mereka murni adalah perampokan,” katanya seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (1/11/2021).
Ia mengatakan pihaknya telah menangkap tiga terduga pelaku, yakni M (41), F (42), dan D (43). Awalnya, pelaku M mengajak korban bertemu. Sementara, F dan D sudah menunggu di lokasi pertemuan. Mereka bertiga lantas menghabisi nyawa korban.
“Pelaku M kenal dan mengetahui keseharian korban. Motif penembakan ini adalah perampokan,” ujar Winardy.
Ia menyatakan ketiga terduga pelaku ini diamankan di Polres Pidie untuk pemeriksaan lebih lanjut. Masyarakat pun diminta untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi aksi tersebut. “Masyarakat diharap tenang dan jangan terprovokasi karena kejadian ini,” katanya.
Berdasarkan pemeriksaan awal, terduga eksekutor penembak adalah F yang berprofesi sebagai tukang cukur. F menggunakan senjata SS1-V2 yang disediakan oleh D.
“Jadi tersangka F ini yang menembak senjata SS1-V2 yang mengarah ke mobil korban, kemudian tembus dari pintu sebelah kanan di sopir, kemudian luka tembus ke pinggang dari korban,” kata Winardy.
Ia mengatakan senjata SS1-V2 ditemukan di kebun tersangka D, beberapa saat setelah ditangkap pada pukul 00.20 WIB dini hari. Dari keterangan D, polisi kemudian menangkap M di Kabupaten Pidie Jaya.
Sebelumnya, Kapten Abdul Madjid yang bertugas di Kabupaten Pidie tewas dengan luka tembak pada Kamis (28/10/2021).
Informasi yang diperoleh, korban ditemukan warga Desa Lok Panah, Kecamatan Sakti di mobil pribadinya dengan bersimbah darah di bagian perut. [wip]