ISLAMTODAY — Salah satu kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf turut menanggapi tuduhan PWNU Lampung soal Kementerian Agama (Kemenag) mengintervensi Muktamar NU.
Yahya mempertanyakan dasar klaim PWNU Lampung tersebut. Yahya menyindir orang yang memainkan isu itu akan meminta maaf jika diproses hukum.
“Kita lihat yang nuduh siapa, dasarnya apa? Memang benar? Nanti kalau dipolisikan, cari materai lagi,” kata Yahya di kediamannya di Jakarta Selatan, Rabu (10/11), dilansir CNN Indonesia.
Yahya Cholil Staquf membantah melibatkan Kemenang dalam pencalonan sebagai Ketua Umum PBNU.
Bahkan, Ia bertanya-tanya bagaimana cara menggunakan Kemenag untuk memenangkan pertarungan di Muktamar PBNU.
Yahya Staquf tak menampik kemungkinan didukung oleh Yaqut Cholil Qoumas. Akan tetapi, Yahya menyebut dukungan Yaqut diberikan sebagai peserta muktamar, bukan sebagai Menteri Agama.
“Kalau soal Yaqut dukung saya, adik saya itu. Itu satu. Kedua, dia itu Ketua Umum GP Ansor, masih peserta muktamar,” tandas Yahya.
Yahya Staquf berkata tak menggunakan fasilitas negara untuk pemenangan. Yahya berkata ia memilih berkeliling ke kader-kader NU di daerah untuk menjaring dukungan.
“Saya ketemu semua cabang-cabang itu, saya bicara dengan mereka, saya dengarkan kemauan mereka dan saya jelaskan tawaran saya,” pungkasnya.
PBNU akan menggelar pemilihan ketua umum pada Muktamar di Lampung, 23-25 Desember. Yahya yang berstatus Katib Aam PBNU mencalonkan diri sebagai ketua umum.
Sementara itu, Ketum PBNU petahana Said Aqil Siraj juga menyatakan akan maju kembali.
Said Aqil mengaku siap untuk memimpin PBNU untuk kali ketiga jika diminta para ulama.
Persaingan antara Yahya dengan Said telah dimulai sejak dini. Wakil Ketua PWNU Lampung Muhammad Irfandi mengklaim oknum Kementerian Agama yang memborong kamar hotel yang tersebar di Kota Bandar Lampung pada tanggal muktamar.
“Saya mempertanyakan, kenapa negara seakan mengindikasikan melakukan sabotase terhadap kegiatan ini, sehingga mereka memborong tingkat hunian hotel yang bertepatan dengan agenda Muktamar,” kata Irfandi dalam keterangan tertulis, Senin (8/11).
Aksi borong kamar hotel yang dilakukan itu bertepatan dengan pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021 mendatang.
“Kita semua tahu 23-25 Desember ada kegiatan Muktamar NU yang ke-34, ada oknum mengatasnamakan Kemenag melakukan booking hotel besar-besaran di Lampung bertepatan dengan agenda Muktamar,” kata Irfandi dalam keterangan resminya, Senin (8/11).
Berdasarkan informasinya, pemesanan hotel dilakukan mulai dari hotel berbintang hingga hotel bertaraf biasa. Sejumlah hotel yang terkonfirmasi dipesan oleh Kemenag, diantaranya, Hotel Novotel sebanyak 80 kamar, Hotel Emersia 80 kamar, Hotel Springhil 80 kamar, Hotel Yuna 120 kamar, Hotel Amalia 70 kamar, Hotel Swissbell 50 kamar hingga Hotel Sheraton 80 kamar.
“Dan juga berikut hotel kecil seperti Tango Nusantara Syariah dan Hotel BBC di Lampung Tengah,”tambahnya.
Menurut Irfandi, tindakan Kemenag tersebut berdampak buruk pada pelaksanaan muktamar. Pasalnya, panitia kesulitan menyediakan fasilitas penginapan untuk para kiai dan tamu dari penjuru nusantara yang akan menghadiri muktamar.
Tudingan PWNU Lampung segera dibantah Kementerian Agama.[IZ]