(IslamToday ID) – Presiden Jokowi belum memiliki agenda untuk turun langsung memantau kondisi banjir di wilayah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar). Padahal, banjir tak kunjung surut dan kini sudah memasuki pekan keempat.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan belum ada jadwal kunjungan Jokowi ke Sintang. Namun, Jokowi telah menugaskan lembaga dan kementerian terkait penanganan bencana.
“Belum. Iya (menugaskan) BNPB,” katanya seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (15/10/2021).
Sebelumnya, banjir tak berkesudahan ini juga mulai menjadi sorotan politik di pusat. Sejumlah tokoh seperti Fadli Zon mempertanyakan penanganan pemerintah pusat yang terkesan abai. Ia menyindir Jokowi yang lebih memilih menjajal Sirkuit Internasional Mandalika daripada mengunjungi warga Sintang yang terkena banjir hampir sebulan ini.
Kekinian, politikus Gerindra itu malah ditegur Ketua Umum parpolnya, Prabowo Subianto, karena menyentil Jokowi. Prabowo yang juga Menteri Pertahanan, tegur Fadli Zon lewat Sekjennya. Selain itu, sentilan Fadli terhadap Jokowi pun ditegaskan bukan sikap resmi partai.
Diketahui, banjir di Sintang saat ini masih merendam puluhan ribu rumah warga. Tinggi air sendiri masih mencapai 3 meter di 7 kecamatan dekat Sungai Melawi dan Kapuas.
Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Sugiyanto merinci 7 kecamatan itu yakni Kecamatan Hilir, Binjai, Hulu, Kelam Permai, Dedai, Sepauk, Tempunak, dan Sintang.
“Kurang lebih 1-3 meter ketinggian air. Lokasinya itu di berbagai tempat, di dekat sungai. Ada 7 kecamatan,” katanya.
Sugiyanto juga mengatakan sampai saat ini warga masih bertahan di pengungsian. Ada 21 titik pengungsian yang pihaknya sediakan.
Namun, ia menuturkan, beberapa warga mulai mengeluhkan kondisi kesehatan. Beberapa warga masih ada yang menderita demam dan gata-gatal. “Keluhan pasti ada. Ada yang gatal, ada yang diare. Tapi kita kan punya tim medis. Malah dia jemput bola,” katanya.
Terkait banjir Sintang, BNPB telah mengirimkan bantuan senilai Rp 500 juta untuk penanganan banjir. Selain itu, BNPB juga telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan kepada Pemkab Sintang berupa makanan siap saji sebanyak 504 paket.
Kemudian, lauk pauk 501 paket, matras 300 buah, selimut 300 buah, masker KF94 sebanyak 5.000 lembar, tenda pengungsi 2 set, dan perahu polyethylene 2 buah.
Namun, Humas BPBD Sintang, Benyamin menilai bantuan dari pusat sebanyak Rp 500 juta tidak akan cukup jika banjir masih berlangsung sampai sepekan ke depan.
“Kalau banjir masih seminggu atau dua minggu ke depan, saya rasa tidak cukup untuk operasional penanganannya,” kata Benyamin, Kamis (11/11/2021). [wip]