(IslamToday ID) – Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengatakan, pemerintah akan terus hadir dan menjaga perbatasan wilayah Indonesia. Ia menyebut pemerintah bakal melakukan penguatan dari dalam terkait dengan adanya gangguan di Laut Natuna atau Laut China Selatan.
Mahfud menjelaskan, penguatan yang dimaksud antara lain dengan memperkuat pertahanan di laut, darat dan udara, serta mengatur pemangku kepentingan kelautan dalam menangani gangguan yang muncul dari luar.
Hal ini ia sampaikan saat melakukan perjalanan menuju Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau dengan menggunakan KRI Semarang, Selasa (23/11/2021).
“Awal 2020, ketika kapal-kapal China dengan sangat provokatif, kita datang ke sini, presiden ke sini, saya ke sini, lalu kita katakan, ini wilayah kita. Jadi mengerikan bagi mereka bahwa kita ada, maka mereka semua mundur, mundur,” kata Mahfud seperti dikutip dari Republika, Rabu (24/11/2021).
Menurutnya, pemerintah telah mengidentifikasi gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara di belahan barat, yaitu tepatnya di Natuna. Karena, lanjut Mahfud, wilayah ini menjadi akses masuknya kapal-kapal dan perahu asing, baik yang berbendera maupun yang gelap.
Selain melakukan penguatan dari dalam, Mahfud menuturkan, pemerintah juga melakukan pengaturan kepada sejumlah pemangku kepentingan di bidang kelautan. “Stakehokder kelautan diatur sedemikian rupa, kalau menangani pencuri bagaimana, menangani kapal mata-mata bagaimana, menghadapi penyelundup, perkuatan di dalamnya tinggal disinergikan,” ujarnya.
Kemudian, sambung Mahfud, pemerintah juga akan melakukan pembangunan bersifat multidimensi yaitu dengan meningkatkan sosial ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan. Hal ini, jelasnya, menjadi bukti negara berkomitmen mengelola kawasan perbatasan, terutama wilayah pulau-pulau kecil luar di Indonesia.
“Bukan hanya pembangunan kekuatan aparat penegak hukum pertahanan dan keamanan di laut, tapi lebih dari itu. Presiden mengatakan, misalnya, berapapun kita sediakan senjata, tentara, polisi di sana, namun kalau di bidang sosial ekonomi tidak dibangun, ya tidak akan efektif menjaga negara,” jelas Mahfud.
Karena itu, ia mengatakan, sesuai pesan Presiden Jokowi, penjagaan di perbatasan akan terus dilakukan dengan melaksanakan pengawasan dan patroli. Selain itu, dilakukan pembangunan di bidang ekonomi. “Karena kalau ekonomi di Laut Natuna itu hidup, maka keutuhan kita menjadi terjaga,” tegasnya. [wip]