(IslamToday ID) – Bentrok antar aparat terjadi di Kabupaten Mimika, Papua. Personel TNI yang tergabung dalam Satgas Nanggala Kopassus baku hantam dengan anggota polisi dari Satgas Amole Polri di wilayah Tembagapura, Mimika pada Sabtu (27/11/2021).
Video bentrok TNI dan polisi itu kemudian viral di media sosial Instagram. Dalam rekaman video yang diunggah oleh akun @infokomando.official, Ahad (28/11/2021) terlihat anggota polisi memakai rompi dan seragam menenteng senjata api dan sesekali melepaskan tembakan sembari teriak dan mengancam akan membunuh.
“Mana kau, **** kau,” begitu teriakan yang diduga keluar dari mulut anggota polisi dalam video berdurasi 21 detik itu.
Dalam video tampak beberapa anggota polisi yang diduga berseragam Brimob itu berlari dan terlihat seperti mengincar target di sekitar wilayah barak pada malam hari.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menyatakan pihaknya melalui Polisi Militer (POM) telah melakukan penelusuran dan pengusutan terkait dugaan pelanggaran pidana yang terjadi.
“Pusat Polisi Militer TNI bersama sama dengan Pusat Militer TNI AD sedang lakukan proses terhadap semua oknum anggota TNI yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut,” kata Andika seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (29/11/2021).
Di lain sisi, ia mengatakan proses hukum tersebut juga akan dilakukan terhadap anggota Polri yang terlibat. Namun demikian, Andika menyerahkan hal tersebut kepada Korps Bhayangkara untuk melakukan penindakan.
Andika menuturkan, TNI sudah menjalin koordinasi dengan Polri sehingga proses pidana terhadap anggota polisi yang terlibat juga dilakukan.
“TNI juga sudah lakukan koordinasi dengan Polri untuk lakukan proses terhadap oknum anggota Polri yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan insiden perkelahian antara anggota TNI dan polisi sudah diselesaikan. Ia menolak membeberkan kronologi dan pemicu perkelahian tersebut.
“Tidak ada bentrok itu, salah paham saja. Sudah diselesaikan, sudah berdamai,” kata Fakhiri.
Ia enggan berkomentar lebih lanjut mengenai proses penanganan perkara tersebut. Ia pun tak merincikan kronologi ataupun pemicu dari perselisihan antar kedua pihak. “Sudah berdamai. Korban luka-luka biasa saja, sudah diselesaikan,” ucapnya.
Menurutnya, personel TNI yang tergabung dalam Satgas Nanggala Kopassus dan polisi dalam Satgas Amole bertugas langsung di bawah Kapolda dalam Operasi Nemangkawi.
Operasi Nemangkawi dilakukan oleh aparat gabungan dari unsur TNI-Polri untuk menangani permasalahan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau bagian dari separatisme di Bumi Cenderawasih.
“Nanggala juga kan itu di bawah Kapolda, karena di bawah Operasi Nemangkawi. Amule juga sama di bawah Kapolda, sudah diselesaikan langsung,” cetusnya.
“Tidak masalah ya, insya Allah aman-aman saja,” tambahnya. [wip]