(IslamToday ID) – Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menggelar acara prosesi ‘Pelepasan 108 Dai dan Daiyah Pengabdian Alumni STID Mohammad Natsir’ di Masjid Al Furqon Dewan Dakwah, Kramat, Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DDII Adian Husaini mengatakan, tak sedikit mahasiswa saat ini kuliah dengan orientasi agar kelak mendapatkan pekerjaan atau bekerja di perusahaan bonafit. Kemudian kampus mengafirmasi hal tersebut dengan membuat kurikulum sedemikian rupa yang tepat guna dalam dunia kerja.
Ironisnya, tak sedikit pula yang apriori terhadap sisi ukhrowinya. Padahal output kurikulum yang baik adalah melahirkan lulusan yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Dai adalah pekerjaan terbaik, selaras dengan ayat ke 33 Surat Fushshilat. Sebagaimana fungsi diutusnya Rasul ialah untuk menyempurnakan akhlak manusia. STID Mohammad Natsir berkomitmen melahirkan 100 persen lulusannya adalah dai,” ungkap Adian dalam rilis yang beredar, Sabtu (11/12/2021).
Hingga kini lebih dari 700 alumni STID Mohammad Natsir telah tersebar di seluruh Indonesia berdakwah membina masyarakat, baik di perkotaan maupun pedalaman.
Adian juga berpesan kepada para dai dan daiyah agar mencatat seluruh peristiwa dakwah yang terjadi di tempat tugas, sehingga kelak dapat menjadi buku catatan yang bermanfaat untuk estafeta dakwah selanjutnya. Ia juga berpesan agar para dai terus belajar dan tidak meremehkan hal-hal kecil dalam perjalanan dakwah.
Kemudian, Wakil Ketua Umum DDII Imam Zamroji memimpin doa bersama para jamaah yang hadir. Lantas, para dai juga dikalungi sorban sebagai simbol pelepasan dai dan daiyah.
DDII dan STID Mohammad Natsir berkomitmen mengirimkan dai untuk berdakwah di pedalaman, suku terasing, daerah perbatasan, maupun lembaga pendidikan tiap tahunnya. Para dai yang ditugaskan telah dikader selama empat tahun masa kuliah. [wip]