ISLAMTODAY ID, SOLO — Peringatan haul Haji Samanhudi ke-65 dilakukan dengan penuh khidmat dan sederhana. Salah satunya dengan melakukan ziarah makam Haji Samanhudi yang terletak di Banaran, Sukoharjo.
Ketua Pembina Museum Samanhudi, Suwardi, S.Pd dalam sambutannya mengajak seluruh peserta dan seluruh elemen bangsa untuk meneladani perjuangan Haji Samanhoedi.
“Dengan mereview kembali perjuangan beliau (Haji Samanhoedi) sebagai pelopor kemerdekaan dan kemandirian bangsa,” kata Ketua Pembina Yayasan Samanhudi, Bapak Suwardi, S.Pd dalam rilisnya kepada ITD pada Jum’at 17 Desember 2021.
Bapak Suwardi, S.Pd pun menuturkan salah satu pesan Haji Samanhoedi dalam arsip yang tersimpan di Museum Samanhoedi ialah agar tolong menolong tanpa membedakan agama dan suku bangsa.
Bahkan Haji Samanhoedi semasa hidupnya juga telah mencontohkannya. Ia membangun kolaborasi dengan semua elemen bangsa ketika merintis Sarekat Islam (SDI) di Solo tahun 1912.
Haji Samanhoedi sangat layak dinyatakan sebagai tokoh pelopor persatuan kesatuan bangsa. Melalui SDI yang kemudian menjadi Sarekat Islam (SI) lahirlah para founding fathers Indonesia seperti Tjokroaminoto, Sukarno, Haji Agus Salim, Muhammad Roem dan masih banyak lainnya.
“Untuk itu pulalah, dalam rangka mengenang perjuangan beliau, tema HAUL pada tahun ini adalah ‘Ngumpulake Balung Pisah, Tumuju Rahayuning Bangsa (artinya) Menyatukan yang Berserak, Menuju Kejayaan Bangsa’” ujar Suwardi.
Acara ziarah berlangsung pada Jum’at Paing, 17 Desember 2021 itu dimulai pukul 08.00 WIB. Berikut ini rangkaian acara ziarah makam Haji Samanhudi:
pertama, pambagyo atau sambutan oleh Ketua Pembina Museum Samanhoedi, Suwardi S Pd.;
kedua, sambutan keluarga, kerabat Haji Samanhoedi oleh cucu Haji Samanhoedi, Sadhono Endroatmojo;
ketiga, doa bersama dipimpin Amin Rasyadi Spd. I yang juga merupakan anggota pembina museum;
keempat, penutup tabur bunga yang dimulai dari para sesepuh, keluarga, pengurus LPMK dan semua peserta haul.
Hadir dalam acara tersebut Lurah Sondakan, Lurah Banaran, Pengurus LPMK Sondakan, Yayasan Museum Samanhoedi, Pokdarwis, FPKW (Forum Pengembangan Kampung Wisata Sondakan) dan kerabat Haji Samanhoedi.
Turut hadir tamu dari Jepara, Sigit Nugroho selaku salah satu pimpinan Paguyuban Putra Putri Pahlawan Indonesia.
Penulis: Kukuh Subekti