ISLAMTODAY ID— Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) Solo kembali menuntut presiden yang dinilai lemah dalam penanganan kasus korupsi. Bahkan terkesan mengabaikan kasus-kasus korupsi yang menjadi perhatian masyarakat.
Inisiator ARB, Usman Amirodin juga membeberkan sejumlah kasus korupsi besar yang hingga kini masih mangkrak. Sebut saja Madame Bansos, PCR, E-KTP, ASABRI, Jiwasraya, Pelindo II, hingga BLBI.
Usman menambahkan pihaknya merasakan adanya situasi keprihatinan yang makin mendalam. Situasi ini dipicu oleh dua hal yang menurutnya makin memilukan yakni maraknya aksi korupsi dan penggarongan uang rakyat.
“Seandainya bapak Jokowi tegas satunya kata dan perbuatan maka dana ini akan sangat bermanfaat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tutur Usman.
Padahal di saat yang sama rakyat justru tengah serius memperhatikan keseriusan pemerintah dalam melakukan pemberantasan korupsi. Ironisnya kasus-kasus korupsi yang menjadi fokus perhatian rakyat terkesan diabaikan begitu saja
‘Moga-moga setelah jumpa pers hari ini ada perhatian yang khusus dari Pak Jokowi,” ucapnya.
Usman tak segan-segan memberikan peringatan keras terhadap presiden. Presiden diminta untuk segera mendengarkan apa yang menjadi aspirasi rakyat.
“Karena ketidaktegasan Pak Jokowi justru akan menimbulkan satu gerakan yang akan mencoreng nama Pak Jokowi
Hal senada juga diserukan kepada para aparat penegak hukum. Mereka diminta untuk tegas kepada para koruptor.
“Kepada aparat penegak hukum, untuk benar-benar bertindak tegas terhadap para koruptor terutama yang menggarong uang rakyat yang itu yang sudah puluhan triliun.
Penulis: Kukuh Subekti