(IslamToday ID) – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal Ramadan 1443 H pada Jumat (1/3/2022) atau bertepatan dengan 29 Syakban 1443 H. Sidang isbat akan digelar secara hybrid karena dalam masa pandemi corona.
“Karena masih pandemi, sidang akan kembali digelar secara hybrid, dalam arti gabungan antara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, Senin (14/3/2022).
Kemenag akan menggelar sidang isbat secara luring di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Adapun jumlah peserta yang hadir dibatasi sesuai ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Sedangkan sebagian peserta lainnya akan berpartisipasi melalui telekonferensi melalui jaringan internet.
“Meski lebih longgar dari ketentuan tahun sebelumnya, kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Misalnya, ruang sidang telah disemprot disinfektan dan tempat duduk diatur berjarak. Peserta juga akan diperiksa suhu tubuh dan harus menggunakan masker,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag Adib menambahkan sidang isbat digelar sesuai Fatwa MUI No 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender Hijriah.
Sidang isbat akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam. Sidang ini juga akan melibatkan perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta undangan lainnya.
“Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang,” ujar Kamaruddin seperti dikutip dari DetikCom.
Adib menerangkan sidang isbat akan dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi). Pemaparan dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag mulai pukul 17.00 WIB. “Sesi ini terbuka dan akan disiarkan melalui live streaming,” ujarnya.
Kedua, pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1443 H. Sesi ini digelar secara tertutup setelah salat Magrib. Selain data hisab (informasi), sidang isbat akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia.
“Tahap ketiga, telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag,” pungkasnya. [wip]