(IslamToday ID) – Sudah kaya raya, konglomerat sawit makin bergelimah harta menyusul naiknya harga crude palm oil (CPO/minyak mentah sawit) yang merupakan bahan baku pembuatan minyak goreng.
Di Indonesia sendiri terdapat sederet konglomerat yang memiliki harta berlimpah berkat bisnisnya di bidang kelapa sawit ini. Meski demikian, harga minyak goreng masih menjadi masalah di Indonesia.
Lalu siapa saja konglomerat Indonesia yang makin kaya dari bisnis minyak goreng ini? Berikut 5 nama tersebut dikutip dari Kata Data:
Keluarga Widjaya
Keluarga Widjaya merupakan orang terkaya kedua dari daftar ‘50 Orang Terkaya di Indonesia’ versi Forbes pada 2021. Lewat Sinar Mas Group, keluarga konglomerat ini menjadi produsen minyak goreng terbesar di Indonesia, yakni Filma. Forbes memperkirakan kekayaan keluarga Widjaya mencapai 9,7 miliar dolar AS. Nilai ini setara Rp 138,71 triliun (kurs Rp 14.301).
Anthony Salim
Anthony Salim merupakan pemilik dari Indofood. Pria ini memiliki bisnis minyak goreng seperti Bimoli, Delima, dan Happy melalui Indofood Agri Resources Ltd. Menurut Forbes, kekayaannya mencapai 8,5 miliar AS (Rp 121,55 triliun).
Bachtiar Karim
Bachtiar Karim merupakan pemilik Grup Musim Mas yang memiliki bisnis sawit terbesar di Indonesia. Sejumlah merek minyak goreng produksi perusahaannya yakni Sanco, Amago, dan Voila. Tercatat menurut Forbes, total kekayaan pria ini mencapai 3,5 miliar dolar AS (Rp 50,05 triliun).
Martua Sitorus
Martua Sitorus merupakan pemilik dari Wilmar dengan salah satu produknya yakni minyak goreng. Di Indonesia, sejumlah merek minyak goreng produksi Wilmar adalah Fortune dan Sania. Menurut Forbes, kekayaan Martua mencapai 2,9 miliar dolar AS (Rp 41,47 triliun).
Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto adalah pemilik dan pendiri Royal Golden Eagle International (RGEI) dan memiliki usaha di industri minyak kelapa sawit. Lewat Asian Agri and Apical, Sukanto memproduksi minyak goreng dengan merek Camar. Menurut Forbes, kekayaannya mencapai 2,3 triliun dolar AS (Rp 32,89 triliun). [wip]