(IslamToday ID) – Masjid Al Khusaeni yang terletak di Pantai Carita, Desa Sukajadi, Kabupaten Pandeglang, Banten dibangun tahun 1889 atau enam tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau tahun 1883. Kini masjid tua itu mendunia.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Khusaeni Tata Suharta mengatakan masjid berusia satu abad lebih itu banyak dikunjungi wisatawan asing yang menikmati panorama alam barat di Provinsi Banten dari berbagai negara di dunia. Mereka datang sekaligus untuk melaksanakan salat di masjid itu. Wisatawan asing itu antara lain dari negara Arab, ASEAN, Eropa, dan Afrika.
“Mereka melaksanakan salat di Masjid Al Khusaeni Pantai Carita dengan khusyuk karena juga suasananya cukup dingin di dalam masjid kuno itu,” kata Tata seperti dikutip dari Ihram, Selasa (26/4/2022).
Ia menceritakan pembangunan Masjid Al Khusaeni itu dilakukan setelah diterjang dahsyat letusan Gunung Krakatau. Dimana saat itu, Al Khusaeni sedang berguru kepada Syaikh Nawawi Al-Bantani di Mekkah, Arab Saudi.
“Setelah menerima informasi itu, Al Khusaeni kembali ke Tanah Air untuk kembali membangun masjid akibat dampak letusan Gunung Krakatau,” ujarnya.
Kondisi Masjid Al Khusaeni bertingkat atau tumpang yang berjumlah empat tingkatan. Arsitektur pengaruh lokal terlihat pada komponen pelipit seperti pada candi dan mustoko atau kubah. Sedangkan pengaruh asing terlihat pada tiang-tiang semu atau pilaster seperti pada bangunan kolonial.
Bentuk pembangunannya masih tipe bangunan kuno asli Indonesia.Selama ini, kata Tata, kondisi Masjid Al Khusaeni masih utuh pada bagian ruangan tengah dengan empat tiang penyangga juga mimbar dan genteng. [wip]