(IslamToday ID) – Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mencanangkan pendirian Pusat Pembinaan Al-Quran “Quranic Center” Jamiyah Madrasah Al-Quran (JMQ) Jawa Timur di Pondok Pesantren Modern Sunanul Muhtadin, Sidayu, Gresik, Jawa Timur.
“Pembinanya para senior JMQ. Kita akan bina para juara MTQ Jatim dari sini untuk menjadi juara di tingkat nasional maupun internasional,” kata Jazilul atau Gus Jazil, Senin (9/5/2022), di sela-sela acara pencanangan Pusat Pembinaan Al-Quran “Quranic Center” JMQ Jatim.
Ia menjelaskan, sebelum bulan Ramadan 2022, digelar pertemuan dengan para senior JMQ Jatim, salah satu poin penting yang disepakati adalah menggagas wadah atau himpunan Pusat Pembinaan Al-Quran.
Menurutnya, Pusat Pembinaan Al-Quran akan menjalin kerja sama dengan para alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) dan Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta yang ada di Jatim.
Ia mengatakan, lembaga itu akan dipimpin oleh KH Khoirul Manan SQ yang merupakan juara tahfiz Quran 20 juz tingkat nasional yang sebelumnya selama 21 tahun mengajar di Pusat Al-Quran Kerajaan Brunei Darussalam.
“Kurikulum, pola pengembangan dan sebagainya akan kami konsultasikan dengan ahlinya, para pakar, utamanya yang ada di JMQ dan Jamiyah Qurra Wal Huffazh. Semua para ahli Al-Quran mulai dari tilawah, tahfiz, tafsir, sampai seni kaligrafi,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengapresiasi dan mendukung lahirnya Pusat Pembinaan Al-Quran “Quranic Center” di Kota Santri Gresik.
Menurutnya, dengan lahirnya Pusat Pembinaan Al-Quran di Gresik akan semakin menguatkan bahwa daerah tersebut sebagai pusat talenta-talenta qiraah, tahfiz, dan lainnya. “Ini luar biasa, mudah-mudahan nanti akan melahirkan juara nasional dan internasional,” kata Aminatun.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Jamiyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama (NU) KH Saifullah Maksum mengapresiasi dan mendukung lahirnya gagasan besar yang diprakarsai Jazilul dan JMQ Jatim di Ponpes Sunanul Muhtadin, Sidayu, Gresik.
Ia mengatakan, potensi JMQ dan pesantren-pesantren Al-Quran berserakan dengan gagasan masing-masing nantinya bisa disinergikan dan dikolaborasikan dengan Quranic Center.
“Ini akan menjadi kekuatan besar, salah satu kiblat dari pengembangan studi Al-Quran dan menjadi kawah candradimuka bibit-bibit terbaik kegiatan MTQ baik level lokal, nasional, maupun internasional,” katanya.
Dalam poin deklarasi pencanangan Quranic Center disebutkan bahwa Al-Quran sebagai wahyu sekaligus mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia sebagai sumber ajaran Islam sehingga keberadaannya harus dijaga. [ant/wip]