(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung mengkampanyekan gerakan boikot pemilu 2024 jika masih memakai sistem ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) 20 persen. Ia ingin PT menjadi 0 persen sehingga tercipta kompetisi yang bebas dan demokratis.
“Demokrasi harus diubah secara radikal dari akarnya. Apa itu akar demokrasi? Aksi kompetisi bebas. Kompetisi bebas bentuknya apa? Ya gak ada threshold, kan simpel sekali itu,” kata Rocky seperti dikutip dari YouTube FNN, Selasa (7/6/2022).
Menurutnya, PT 20 persen sebetulnya hanyalah agenda dari para oligarki untuk melanggengkan kekuasaan. Namun alasan yang dikemukakan pun macam-macam seperti misalnya untuk mencegah ekstremisme.
“Bahayanya, PT 20 persen ini juga didukung oleh pakar-pakar yang disewa oleh oligarki. Jadi MK sampai saat ini tenang-tenang saja karena masih ada yang pro 20 persen berdasarkan dalil-dalil hukum positif yang mereka buat. Padahal hukum tertinggi konstitusi kita tidak mengenal threshold 20 persen,” jelas Rocky.
Ia memastikan bahwa PT 20 persen akan jadi penghambat bagi calon-calon potensial untuk maju dalam Pilpres mendatang. Kemudian solusinya, lanjutnya, PT harus 0 persen agar kompetisi berjalan bebas dan dimulai dari titik yang sama.
“Jadi selama PT 20 persen masih ada, sama saja tiket itu dipegang oleh oligarki. Siapapun yang masuk ke situ harus dapat izin oligarki. Lha itulah tipuannya,” kata Rocky.
Ia juga menyebut PT 20 persen ibarat ranjau yang bisa mencelakakan orang baik untuk bisa ikut berkompetisi. Menurutnya, demokrasi bukanlah urusan kuantitatif tapi kualitatif, yaitu hak setiap orang untuk menikmati kemampuan dan peluang untuk mendistribusikan keadilan.
“Demokrasi itu gak punya musuh, demokrasi itu adil pada semua orang. Setiap orang yang mencalonkan dirinya menjadi presiden, di dalam pikirannya adalah untuk mendistribusikan keadilan. Kalau oligarki lain, setiap yang akan dicalonkan menjadi presiden harus mampu menjamin bahwa akumulasi (kekayaan) oligarki tidak akan terganggu. Jadi ini diametral yang mesti kita bongkar,” pungkasnya. [wip]