(IslamToday ID) – Aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Adhie Massardi menilai Indonesia sudah terlalu sering ribut gara-gara persoalan agama. Ia pun meminta khususnya umat Islam untuk tidak terpancing dengan oknum yang ngomong “ngawur” soal agama.
“Indonesia ini yang diributkan selalu soal-soal agama, soal azan, soal khilafah, dan segala macam. Kayak negara paling beragama saja, padahal korupsi juga paling gila. Sudahlah, kalau ada orang ngomong agama cuekin saja, tak usah ditanggapi,” kata Adhie seperti dikutip dari YouTube Refly Harun, Rabu (8/6/2022).
Ia menilai ada orang yang memang secara sengaja memancing keributan soal agama. Hal itu disengaja dengan tujuan memancing reaksi publik khususnya umat Islam. “Memang (benar) agama kita dihina, tapi mereka kan maunya kita bereaksi seketika ketika agama kita dihina, disinggung soal agama. Tapi ketika kekayaan alam kita dicolong bangsa lain, kita tak pernah mempermasalahkan,” ungkap Adhie.
Ia juga mengatakan kondisi sekarang jauh lebih kompleks jika dibandingkan dengan krisis tahun 1998. Bahkan ia menyebut kondisi sekarang adalah gabungan antara kondisi 1966 dengan 1998. “Mungkin lebih tepatnya gabungan dari 1966 dan 1998-lah, 1966-nya itu kan kohesi sosialnya ketika masyarakat terpecah belah, mudah diadu domba soal agama, soal etis, dan lain-lain,” ujar Adhie.
Adhie kemudian menyinggung semakin represifnya pemerintahan sekarang. Ia mencontohkan penangkapan yang dilakukan polisi terhadap jurnalis Edy Mulyadi karena mengucapkan kalimat ‘tempat jin buang anak’ untuk menggambarkan lokasi ibukota negara (IKN) baru.
“Dia menggunakan kosakata pergaulan Betawi, tempat yang jauh kalau di Betawi itu nyebutnya tempat jin buang anak. Itu kan masalah biasa, dan tidak masalah karena bagian dari budaya. Tapi tiba-tiba jadi kriminal dan sekarang ditahan, kemudian masuk pengadilan,” ujar Adhie.
Adhie menyebut penangkapan Edy Mulyadi itu sebenarnya adalah pesan peringatan kepada semua orang agar jangan mengkritik proyek IKN. “Ini kan sebetulnya peringatan kepada para pengkritik ibukota negara. Lihat contoh itu Edy Mulyadi masuk penjara, jadi semua orang takut. Ini kan seharusnya tidak boleh, keadilan harusnya diterapkan,” pungkasnya. [wip]