(IslamToday ID) – Ekonom senior Rizal Ramli blak-blakan seputar kisah dirinya diajak masuk ke dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi periode pertama menjadi Menko Bidang Kemaritiman. Rizal yang pada Pilpres 2014 bukan pendukung Jokowi mengaku tiba-tiba ditelepon untuk datang ke Istana Bogor.
“Saya dapat telepon dipanggil sama Jokowi ke Istana Bogor. Hari itu adalah hari pengumuman penggantian kabinet. (Padahal) Pemilu 2014 kita bukan Timses dan gak memihak siapa-siapa,” kata Rizal dalam perbincangannya dengan Refly Harun di RH Channel dikutip Senin (20/6/2022).
Awalnya, Rizal mengaku tidak mau dengan tawaran itu karena memang bukan bidang keahliannya. Kepada Jokowi waktu itu, ia mengajukan tiga nama yang mungkin cocok sebagai pengganti dirinya untuk posisi Menko Kemaritiman.
“Dia bilang Mas Rizal saya pengin minta tolong sama Mas Rizal supaya jadi Menko Kemaritiman. Saya bilang Mas terima kasih banget, saya gak berminat. Itu bukan kompetensi saya, bukan keahlian utama saya. Tapi saya ada daftar nama tiga orang (sebagai pengganti). Tapi dia bilang enggak-enggak, saya gak tertarik,” ungkap Rizal menceritakan percakapannya dengan Jokowi.
Ia melanjutkan, tapi waktu itu Jokowi tetap kekeh agar dirinya menerima tawaran menjadi Menko Kemaritiman itu. Alasan Jokowi, menurutnya, karena Rizal dianggap tahu persoalan dan berani sehingga sangat layak untuk menjadi Menko Kemaritiman. “Kemudian saya bilang, Mas terim kasih saya di luar aja (pemerintahan),” ujar Rizal.
Tak mau menyerah, Jokowi tetap memaksa agar Rizal mau menjadi Menko Kemaritiman. Menurut Rizal, Jokowi kemudian menggunakan teknik Jawa untuk meluluhkan hati Rizal.
“Tapi dia pakai teknik Jawa, orang Jawa itu ngangkat orang (kemudian) dia merendah. Mas yang minta Maz Rizal itu bukan Jokowi sebagai presiden. Siapa sih saya gak ada apa-apanya dibandingkan Mas Rizal yang punya pengalaman dalam dan luar negeri? Yang minta itu Jokowi sebagai presiden dan rakyat Indonesia,” ungkap Rizal.
Mendengar ungkapan rakyat Indonesia, ia akhirnya tidak berkutik dan kemudian mengiyakan tawaran itu. Namun, meski sudah setuju Rizal mengajukan syarat, yakni dirinya nggak mau jika diharuskan membuat laporan-laporan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
“Begitu dia ngomong rakyat kita lemes sudah. Akhirnya karena ini yang minta rakyat, ya sudah saya setuju, tapi dengan syarat. Syaratnya saya gak mau laporan-laporan sama Pak JK. Kenapa? Karena biasanya Pak JK itu dibisnisin pengetahuan yang didapat di dalam gitu,” beber Rizal.
“Kemudian Jokowi bilang Mas Rizal saya setuju. Begitu sejarahnya (saya menjadi Menko Kemaritiman),” pungkasnya. [wip]