(IslamToday ID) – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan meski utang BUMN di tahun 2021 mencapai Rp 1.537 triliun, namun masih tergolong sehat karena posisi modal lebih besar.
“Modal yang ada di BUMN itu kurang lebih Rp 4.400 triliun, tapi dengan total utang Rp 1.573 triliun. Jadi sehat,” kata Erick dikutip di laman Instagramnya, Jumat (15/7/2022).
Ia juga mengatakan dengan pencapaian itu, BUMN telah berhasil menurunkan ratio utang dari 39 persen menjadi 35 persen. Bahkan lembaga rating menyebut bahwa kondisi keuangan BUMN semakin membaik.
“Lembaga rating kan kemarin baru mengeluarkan bahwa BUMN makin membaik, ratio utang ini maksimal kalau bisa di 45 persen. Alhamdulillah, kita sudah menurunkan dari 39 persen menjadi 35 persen,” kata Erick seperti dikutip dari Kompas.
Ia mengatakan, hal ini berbeda dengan kebanyakan dunia usaha yang mana porsi utangnya lebih tinggi daripada modalnya. Namun, ia enggan menyebut bahwa BUMN memiliki banyak utang, karena BUMN memiliki modal yang jauh lebih besar.
“Dunia usaha, biasanya justru terbalik 60 persen utang, 40 persen modal. Ini kita 35 persen utang 65 persen modal. Kalau dibilang banyak utang, ya ada, kalau dilihat utangnya saja. Tapi kalau modalnya Rp 4.400 triliun, ini sesuatu yang baik,” jelasnya.
Erick juga mengungkapkan penurunan ratio sebesar 4 persen juga bukan hal yang mudah. Namun ia memastikan BUMN menerapkan transparansi, profesionalisme, dan penyesuaian model bisnis.
Ia berharap dengan tata kelola yang baik, BUMN bisa menjadi sehat dan berkontribusi maksimal untuk masyarakat.
“Penurunan ratio 4 persen utang itu tidak mudah, tata kelola keuangan yang baik adalah kunci sukses sebuah badan usaha. Maka, transformasi keuangan di BUMN harus dikelola efisien, transparan, dan profesional, sehingga bisa tepat sasaran,” pungkasnya. [wip]