(IslamToday ID) – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mengatakan Indonesia saat ini sudah dikuasai oligarki ekonomi dan politik dan sangat “murah” untuk digadaikan.
Menurutnya, untuk menguasai Indonesia hanya butuh menaklukkan kurang dari 10 orang. Biayanya pun diklaim juga tidak mahal.
“Kalau kita lihat untuk menguasai Indonesia ini nggak lebih dari 10 orang. Tidak mahal-mahal amat, Rp 50 triliun sudah beres,” ungkapnya dalam diskusi bertema ‘Selamatkah Indonesia dengan Sistem Bernegara Hari Ini?’ di kantor Sekretariat KAMI, Jalan Kusumaatmadja No 76, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip dari YouTube FNN, Sabtu (20/8/2022).
Hadir dalam diskusi itu adalah pengamat ekonomi Anthony Budiawan, pakar hukum tata negara Refly Harun, praktisi dan pengamat BUMN Said Didu, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Ma’mun Murod Al Barbasy, dosen pascasarjana FISIP UNAS TB Massa Djafar, dan dosen Sekolah Kajian Strategis dan Global Universitas Indonesia (UI) Mulyadi.
Gatot melanjutkan, jika ada negara lain yang hendak menguasai Indonesia tidak perlu menggunakan pendekatan militer. Semua akan mulus jika memiliki logistik yang memadai.
“Bagi negara lain yang ingin menginvasi tidak perlu dengan (militer), maaf pak China tidak akan menginvasi dengan tentaranya, ngapain? Dia banyak duit kok,” ujar mantan Panglima TNI ini.
“Karena dia masuk ke sini dengan bebas, karena aturan kan bisa dibeli. Ya tadi, melegalkan yang ilegal. Berapapun masuk gampang sekarang, yang penting punya duit aja,” imbuhnya.
Sementara, fungsi pengawasan regulasi dalam bentuk legislasi di DPR RI pada akhirnya juga tergantung pada keputusan sembilan ketua umum (ketum) partai politik. Singkatnya, semua aturan bisa mulus jika sembilan ketum parpol bisa dipegang.
“Karena di DPR semuanya tergantung pada ketum partai. Contoh sekarang saja (kasus) yang lagi maju, adakah anggota DPR yang bicara? Nggak ada, diam semuanya. Kenapa? Tentu ketua partai memerintahkan dia. Bicara? PAW selesai,” cetusnya.
Gatot juga menyinggung perihal pemerintah yang kini telah mengkooptasi negara. Bukan saja tidak lagi bisa dibedakan antara pemerintah dan negara.
“Pemerintah kini telah mengkooptasi negara demi memuluskan agenda dan kepentingan sekelompok orang yang menguasai pemerintahan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gatot berharap forum-forum diskusi seperti ini terus dilaksanakan hingga daerah-daerah terpencil dengan tujuan untuk memajukan generasi muda. Terakhir, ia membacakan puisi karya almarhum Radhar Panca Dahana berjudul “Warisan Akhirmu, Soekarno”. [wip]