(IslamToday ID) – Wakil Sekjen PDIP Arif Wibowo membantah isu miring terkait Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak akan ikut dalam pertemuan dengan Partai Nasdem. Arif memastikan hal itu bukan karena isu hubungan panas antara Megawati dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
“Yang mengabarkan dan menggosipkan itu yang enggak senang sama PDIP. Kalau suka sama PDIP, ya enggak musti digosip-gosipkan gitu,” katanya dikutip dari CNN Indonesia, Senin (22/8/2022).
Arif menjelaskan, komunikasi PDIP dengan partai lain telah menjadi tugas Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Dengan demikian, Megawati tidak perlu turun langsung.
Ia menyampaikan, Megawati tetap memantau hasil pertemuan meski tak datang ke Nasdem Tower. Menurutnya, Puan akan melapor ke Megawati setelah pertemuan selesai.
“Biasanya Mbak Puan lapor ke Ketum dan hasilnya kalau menyangkut hal-hal penting biasanya dirapatkan di DPP partai,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyatakan akan berkunjung ke Nasdem Tower, Jakarta, Senin (22/8/2022) hari ini. Puan menyebut akan menjalin silaturahmi antara PDIP dengan Nasdem.
Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menyampaikan, pihaknya akan menyambut kunjungan itu. Bahkan, ia membuka peluang kerja sama antara dua partai untuk Pemilu 2024.
“Bisa saja demikian (Nasdem dan PDIP bahas koalisi). Namanya juga tahun politik, lobi-lobi dan konsolidasi sah-sah saja kan,” ucap Irma.
Sementara itu, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga menilai pertemuan antara PDIP dengan Nasdem tak lebih dari sekadar basa basi politik semata. Pasalnya, posisi kedua elite politik itu tidak berada di level yang sama.
“Pertemuan Puan Maharani dan Surya Paloh tampaknya akan menjajaki kemungkinan berkoalisi kedua partai pada Pilpres 2024. (Namun) Pembicaraan krusial ini tentunya akan sulit diemban Puan, mengingat posisinya yang tidak setara dengan Surya Paloh sebagai ketua umum,” ujar Jamiluddin dikutip dari RMOL.
Dalam pandangannya, posisi Puan yang hanya salah satu ketua DPP PDIP akan memperlihatkan gap psikologis saat bertemu dengan Surya Paloh. Hal ini, sebut Jamiluddin, dapat membuat pertemuan Puan dan Surya Paloh hanya sebatas basa basi politik.
Situasi makin berat bagi Puan karena hubungan Surya Paloh dan Megawati Soekarnoputri yang tidak harmonis dalam setahun terakhir ini. Hal ini dapat membuat pertemuan Puan dan Surya Paloh semakin tidak produktif.
“Karena itu, tugas Puan mencairkan persoalan Surya Paloh dengan ibundanya Megawati. Hal ini harus dilakukan Puan di awal pertemuan agar persoalan tersebut tidak mengganggu pembahasan agenda utama mereka,” jelasnya.
Dua persoalan tersebut, lanjut Jamiluddin, tampaknya akan menjadi kerikil dalam pertemuan Puan dan Surya Paloh. Karena itu, pertemuan pertama mereka tampaknya belum dapat mencairkan permasalahan PDIP dan Nasdem, khususnya antara Megawati dan Surya Paloh.
“Jadi, pertemuan Puan dan Surya Paloh tampaknya tidak akan menghasilkan kesepakatan yang mengikat kedua partai. Pertemuan itu hanya karnaval politik untuk mengerek popularitas dan elektabilitas Puan menuju Pilpres 2024,” pungkas Jamiluddin. [wip]