(IslamToday ID) – Ramainya pemberitaan isu beking judi yang diduga dilakukan oleh petinggi kepolisian ditanggapi oleh pakar kartu kredit yang juga motivator Roy Shakti. Ramainya isu judi ini menyusul terbongkarnya kasus pembunuhan Brigadir J yang ternyata didalangi oleh atasannya sendiri, Irjen Ferdy Sambo.
Dalam sebuah grafik yang beredar dan bikin heboh, Ferdy Sambo dituding sebagai pelindung praktik perjudian dengan gelar Kaisar Sambo. Grafik yang diberi judul “Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303” itu juga tertera nama-nama petinggi Polri.
Roy yang mantan penjudi mengatakan sekarang sangat banyak situs judi online dengan promo yang dilakukan secara terang-terangan. Bahkan, katanya, situs judi online tersebut sudah di-franchise-kan, sehingga siapapun yang punya duit bisa punya “usaha” itu.
“Perjudian beberapa tahun terakhir ini sangat masif dan seolah-olah legal. Bahkan dengan teknologi yang terbaru, dengan hanya deposit di satu website judi bisa main di mana-mana. Ini semakin berkembang karena pemain judi yang gede-gede itu pada dibisniskan dengan paket usaha franchise, franchise kayak bikin restoran,” ungkap Roy di YouTube Deddy Corbuzier, dikutip Rabu (24/8/2022).
Ia kemudian bercerita jika dirinya pernah ditawari franchise judi dengan harga Rp 200 juta. Namun dengan modal sebesar itu cuma dapat websitenya, sedangkan untuk promo dan lain-lain harus ditanggung biaya sendiri.
“Nah otomatis ketika bicara tawaran itu, pasti kan kita tanya keamanannnya bagaimana? Ditangkap polisi gak? ‘Jangan khawatir bro, sampai atasan aman. Buktinya itu yang promo-promo di YouTube aman’,” ujar Roy.
Ia melanjutkan untuk biaya keamanan sebulan harus setor antara Rp 10-17 juta. Uang itu akan diatur oleh sang bandar untuk kemudian disetorkan ke beking.
“Sebulan setoran Rp 10-17 juta ke sponsor (beking), artinya dana konsorsium atau uang keamanan, pokoknya uang keamanan ditaruh, dia (bandar) yang atur semuanya,” kata Roy.
Namun ia membeberkan uang keamanan itu untuk tingkat nasional atau tingkat atas, sehingga jika bermasalah di bawah atau keamanan di tingkat lokal maka diurus sendiri.
Roy melanjutkan, di dunia judi online ada dua grup yakni pemain lama dan pemain baru. Cirinya jika pemain lama cenderung santai dan bermain cantik, sedangkan pemain baru cenderung promo besar-besaran, bahkan sampai menyewa YouTuber dan Selebgram.
“Pemain lama biasanya gak suka main di publik alias tahu diri, sedangkan pemain baru itu cenderungnya ingin cepat balik modal,” kata Roy.
Terakhir, ia menyebut ramainya ‘Konsorsium 303’ ini imbas dari terbongkarnya kasus pembunuhan Brigadir J dengan tersangka utama Irjen Ferdy Sambo. Menurutnya, kasus itu jadi momentum bagi masyarakat untuk meluapkan kejengkelannya karena praktik judi sudah terang-terangan namun tidak ditindak. “Mereka sudah kayak kebal hukum,” pungkasnya. [wip]