(IslamToday ID) – Demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di sejumlah daerah di Indonesia semakin massif. Menurut pengamat politik Rocky Gerung itu memang sudah dipersiapkan oleh sejarah dan bakal meledak.
“Sesuatu yang disiapkan oleh sejarah nggak bisa dibatalkan oleh kekuasaan,” katanya dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (16/9/2022).
Ia mengatakan bahwa itu sudah menjadi dalil dan telah dianalisis sejak satu semester lalu.
“Wah ini pasti meledak bulan September dan bahkan kita secara agak bercanda saya sebutkan, jangan-jangan Pak Jokowi nggak bakal, bukan Pak Jokowi yang bakal membuka G20 itu,” kata Rocky.
Hal tersebut sering diungkapkannya bahwa hanya kuantitas yang bisa mengubah kualitas.
“Ya itu sekarang terjadi, kuantitas itu artinya secara massif (demo tolak kenaikan harga BBM) terjadi, karena pikiran mahasiswa itu sudah tiba pada satu kesepakatan,” ungkap Rocky.
Kesepakatan itu tertuang dalam rapat yang dilakukan mahasiswa secara online dengan kesepakatan mempercepat perubahan. “Dan kalau kita lihat sudah mulai ada kekerasan di mana-mana, pada saat yang sama ada kegembiraan,” ungkap Rocky.
“Jadi mahasiswa hanya nyanyi-nyanyi saja, itu sudah biasa itu diikat oleh sesuatu yang disebut politics of hope, jadi politik harapan itu muncul di jalan-jalan,” tutur Rocky.
Hal itu artinya, kata Rocky, saat ini rakyat sangat mendukung demo menolak kenaikan harga BBM. “Kemarin saya lihat petani ikan, nelayan juga melakukan protes karena menyangkut hak hidup mereka,” katanya.
Bahkan, dirinya bercerita pada Kamis (15/9/2022) sempat bertemu dengan para petani di Cirebon dan sejumlah masyarakat yang makan di warung memprotes kebijakan pencabutan subsidi BBM ini.
“Ekonomi nggak mungkin bisa diatasi hanya dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai),” ungkap Rocky yang mengaku sempat berdialog dengan masyarakat terkait imbas kenaikan harga BBM.
Bahkan, kata Rocky, publik tak peduli dengan pembagian BLT subsidi BBM karena dampaknya bagi sendi-sendi kehidupan perekonomian sangat luar biasa. “Apa gunanya BLT, karena seluruh kebutuhan pokok sudah naik, jadi memang seluruh sektor perekonomian kena efek inflasi dari kenaikan harga BBM itu,” katanya.
Maka dari itu, lanjut Rocky, permasalahan yang dikeluhkan masyarakat itu hanya mahasiwa yang paham, sehingga wajar demo tolak kenaikan harga BBM semakin massif.
“Mereka menduga bahwa ada kesengajaan dari kekuasaan untuk menunda-nunda memabagikan APBN karena mau membagi-bagikan nanti di tahun depan, untuk main politik,” pungkasnya. [wip]