(IslamToday ID) – Aktivis HAM Haris Azhar menilai figur yang selama ini muncul menjadi calon presiden (Capres) 2024 mayoritas hanya mengandalkan elektabilitasnya semata tanpa memberikan substansi sebagai bentuk pertarungan dalam Pilpres mendatang.
Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agak berbahaya bagi para pesaingnya di 2024 mendatang. Meski begitu, ia menyayangkan pernyataan Anies yang siap maju jika ada partai yang mengusungnya.
Haris mengatakan, seharusnya Anies bicara substansi agar masyarakat semakin yakin memilihnya. Sebab, saat Anies bicara mencalonkan kalau ada partai mendukungnya sudah masuk hal teknis dan prosedural.
“Mestinya dia bilang, ‘selama saya merepresentasikan kepentingan publik yang lebih substansial maka saya akan maju’,” ujar Haris dalam acara diskusi Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) bertemakan ‘Antisipasi Skandal Demokrasi 2023 dengan Saksi Demokrasi’ dikutip dari Law-Justice, Senin (19/9/2022).
Menurutnya, subtansi dalam berpolitik itu sangat penting, bahwa jika ada penjegalan terhadap seorang figur misalnya Anies Baswedan akan bertentangan dengan agenda substansial.
“Mumpung sampai detik ini semua nama yang ada di dalam survei nggak ada yang ngomong substansi. Siapa yang ngomong substansi? Ganjar berdebat sama kelompok yang mengadvokasi saja tidak selesai apalagi dia mau ngurusin bangsa ini?” katanya.
“Erick Thohir ya kan, kita turun dari pesawat lihat mukanya di airport berarti mukanya itu kampanye dibiayai dari APBN atau uang BUMN. Ridwan Kamil numpang ngetop sama JJ Citayem. Anies juga numpang ngetop sama JJ Citayam,” imbuhnya.
Seharusnya, kata Haris, para tokoh yang muncul dalam survei tersebut mendiskusikan mengenai pembangunan negara yang lebih substansial. Dengan demikian, masyarakat bisa melihat keseriusan para tokoh tersebut untuk maju dalam Pilpres mendatang,
“Enggak ada yang diskusi untuk membangun bangsa ini, berapa banyak nikel yang harus diambil? Dan berapa banyak yang nggak harus diambil? Ada nggak diskusi itu?” tanyanya. [wip]