(IslamToday ID) – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur hingga menimbulkan banyak korban jiwa tidak dapat lepas dari penggunaan gas air mata yang berujung tewasnya 131 orang.
Ia pun menyayangkan sikap Presiden Jokowi yang tidak menyoroti penggunaan gas air mata karena bertentangan dengan opini publik dunia. Ia menyebut banyak media ternama internasional yang menyebut penggunaan gas air mata sebagai salah satu faktor kerusuhan di Kanjuruhan.
“Saya kira sekarang dunia menyoroti, bahkan koran-koran penting dunia seperti Washington Post, New York Times itu saja menyimpulkan bahwa (faktor penyebabnya) gas air mata. Jadi menurut saya, jangan sampai nanti kita melakukan denial (abaikan fakta di depan mata) tetapi dunia melihat lain,” ujarnya, Jumat (7/10/2022).
Mengingat tragedi Kanjuruhan telah menyita perhatian dan solidaritas sepakbola dunia, maka Fadli mengatakan perlunya untuk transparan.
“Kalau salah ya salah saja. Menurut saya jelas penggunaan gas air mata itu salah dan harus ada yang bertanggung jawab dan harus ada yang dihukum,” tegasnya dikutip dari RMOL.
Sementara terkait dengan fasilitas di stadion yang diduga tidak memadai, Fadli mengatakan hal itu tidak mematikan. “Rasanya sih soal urusan tangga dan (pintu) terkunci itu enggak akan mematikan. Kalau kepeleset paling patah kaki atau keseleo,” sambungnya.
Selama kunjungan ke Stadion Kanjuruhan, Jokowi mendapatkan gambaran terkait tragedi yang menyebabkan 131 orang meninggal usai laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Pada kunjungan ke Stadion Kanjuruhan itu, Jokowi juga melihat langsung titik-titik di mana penumpukan massa terjadi. Katanya, permasalahan yang terjadi adalah pintu keluar yang dikunci dan kepanikan penonton menjadi sebab banyaknya jatuh korban. [wip]