(IslamToday ID) – Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden (Capres) yang diusung Partai Nasdem Anies Baswedan menilai tuduhan yang menyebut dirinya tidak akan melanjutkan program Presiden Jokowi tidak berdasar.
“Atas dasar apa anggapan Anies tidak akan melanjutkan program Pak Jokowi? Pun kekhawatiran harus ada dasarnya dong. Apakah ada yang pernah Anies kerjakan sehingga muncul kekhawatiran itu. Kalau tidak, itu baseless assumption,” kata Anies dikutip dari Tempo, Rabu (12/10/2022).
Ia mengatakan rekam jejaknya selama menjabat gubernur DKI Jakarta meneruskan program-program yang dibawa oleh Presiden Jokowi yang menjabat gubernur sebelumnya. Ia mencontohkan salah satu prinsip Jokowi adalah tidak melakukan relokasi yang jauh.
“Saya melaksanakan itu tidak? Lihat saja JIS, lihat Kampung Akuarium, lihat Bukti Duri. Loh yang mengeksekusi sesudah Pak Jokowi siapa coba? Bandingkan siapa yang meneruskan Pak Jokowi dan siapa yang tidak. Thats track record. Kita tidak bisa beranggapan tanpa ada dasar,” kata Anies.
Ia mengatakan meneruskan program Jokowi dan gubernur-gubernur sebelumnya karena memang kepemimpinan harus berkelanjutan atau continuity and change. Ia juga mencontohkan keberlanjutan pembangunan yang dilakukan oleh para gubernur Jakarta sebelumnya, salah satunya adalah sektor transportasi publik.
Awalnya, Gubernur Sutiyoso menginisiasi bus TransJakarta dan mendapat tentangan dari banyak pihak karena mengambil porsi jalan kendaraan. Anies mengatakan bus TransJakarta dari Sutiyoso hingga gubernur berikutnya terus menerus diperbarui dan ini menandakan continuity and change.
“Ingat bagaimana Pak Sutiyoso dimarahi semua orang gara-gara ambil jalan buat bus TransJakarta. Itu dahsyat. Dan sekarang saya melakukan continuity and change,” ujar Anies.
Menurutnya, setiap kepemimpinan tentu harus ada keberlanjutan dan perubahan dari sisi pembangunan. Namun pemimpin membawa metode kerjanya masing-masing agar keberlanjutan dan perubahan terjadi.
Anies mengklaim telah melakukan perubahan untuk transportasi publik. Ia mengatakan perubahan yang ia lakukan pada sektor ini adalah integrasi, yakni dengan account based ticketing. Jakarta, katanya, masuk dalam empat kota di dunia bersama London, Singapura, dan Hong Kong, yang menerapkan account based ticketing. Selain itu, ia juga mengubah transportasi publik dengan mengintegrasikan rute dan sistem pembayarannya.
“Setiap leadership pasti membawa metode, tetapi dari sisi pembangunan harus ada continuity and change. Kami meneruskan pembangunan dengan membawa proses kerja, prosesnya apa? Gagasan. Itu cara kerja metode kami, tetapi tetap isinya continuity and change,” ujarnya.
Anies Baswedan akan selesai masa jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta dalam beberapa hari. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono telah dipilih untuk menduduki posisi sebagai penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan. [wip]