(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung berpendapat sistem politik Indonesia masih bersifat feodal. Menurutnya, sistem demokrasi dan republik telah berubah menjadi semi kerajaan.
Dalam dialognya dengan wartawan senior Hersubeno Arief di YouTube Rocky Gerung Channel, mantan dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan semua ketua-ketua partai telah menyerahkan kepala mereka untuk diatur oleh presiden.
Pernyataan Rocky itu terkait dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan menteri mencalonkan diri sebagai presiden tanpa harus mundur dari jabatan. Rocky menganggap keputusan MK itu telah membuat semua partai bergantung pada Jokowi.
“Ngapain mereka capek-capek bikin partai kalau akhirnya minta diatur oleh kepala negara, kan dalam sistem demokrasi justru partai yang mendahului kedudukan istimewa presiden, karena kalau gak ada partai gak ada gunanya kita berdemokrasi,” kata Rocky dikutip Kamis (3/11/2022).
Selanjutnya, Rocky mengatakan kemuliaan dan kemewahan demokrasi telah ditenggelamkan oleh ketua-ketua partai itu sendiri . Ia mengatakan partai-partai mestinya merasa bahwa kedudukan partai setara dengan presiden.
“Tapi kalau ketua-ketua partai masih mengemis pada presiden, artinya moralnya dimana? Atau otonominya di mana? Atau pride-nya di mana? Atau martabatnya di mana sebagai partai? Jadi itu yang membuat kita antara bingung dan jijik sebetulnya,” ujar Rocky.
Hersubeno Arief kemudian mengatakan keputusan MK yang membolehkan menteri untuk nyapres tanpa mundur sangat membingungkan. Hal ini dikarenakan UU Pemilu sudah mengatur, jangankan menteri, seorang komisaris BUMN saja bahkan tidak boleh menjadi tim sukses, ini yang mau nyapres malah boleh. “Jadi ini bagaimana?” tanyanya.
Menanggapi hal itu, Rocky menilai ada pertimbangan presiden terkait keputusan MK itu. “Pasti ada pertimbangan presiden, gimana kalau para menterinya mundur, ya kabinetnya bubar,” ucap Rocky.
Melihat situasi politik menjelang Pemilu 2024 yang menurutnya kacau, Rocky pun mengatakan satu-satunya yang teratur di negeri ini adalah kekacauan. “Itu (kekacauan) yang teratur,” pungkasnya. [wip]