(IslamToday ID) – Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengeluarkan awan panas guguran (APG) atau wedus gembel, Ahad (4/12/2022). Enam desa di dekat gunung tersebut terpantau kena dampak letusan erupsi.
Keenam wilayah terdampak APG Gunung Semeru antara lain Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung. Lainnya ada Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro, juga Desa Pasirian di Kecamatan Pasirian.
Dikutip dari siaran pers tertulis, Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungsikan ribuan warga. Sebanyak total 1.979 masyarakat setempat kini telah dipindahkan ke titik lokasi yang lebih aman.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, wedus gembel terjadi sejak Ahad dini hari sekitar pukul 02.00 atau 03.00 WIB. “Dan puncaknya di jam 06.00 pagi. Jam 08.00, 10.00, 11.00 (wedus gembel/APG) sudah turun hingga jarak 10 kilometer,” katanya dikutip dari Kompas.
“Begitu sudah turun ke 10 kilometer, maka jam 12.00 tadi ditetapkan sebagai keadaan Awas,” sambungnya.
Untuk diketahui, wedus gembel atau awan panas guguran adalah arus gas dan material piroklastik bersuhu tinggi yang bergerak sangat cepat. Fenomena itu mengalir dengan kecepatan tinggi di sepanjang lembah gunung api dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam.
Ia menjelaskan, awan panas guguran Gunung Semeru itu turun di jalur aliran lahar sungai. “Karena ini masih di aliran lahar sungai, maka masyarakat yang ada di sekitar aliran lahar kita evakuasi ke tempat yang lebih aman. Evakuasi sudah dilakukan,” ujar Thoriqul.
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari memastikan masyarakat terutama kaum lanjut usia (lansia) yang terdampak telah dievakuasi.
“Terkait APG yang terjadi di Lumajang, Gunung Semeru sejak dini hari tadi dapat kami sampaikan bahwa pada saat ini masyarakat dan situasi secara umum terkendali, jadi dari dini hari tadi BPBD bersama aparat personel TNI-Polri sudah mengkondisikan dan mengevakuasi masyarakat. Untuk lansia dari hasil komunikasi kami dengan perangkat daerah di Lumajang sudah dievakuasi,” kata Abdul dikutip dari Sindo News.
Ia menambahkan saat ini kurang lebih ribuan warga telah berkumpul di titik-titik evakuasi. “Kemudian untuk masyarakat secara umum pada saat ini sudah berkumpul dan dikondisikan di titik-titik evakuasi sebelum dievakuasi jika kondisi memang mengharuskan evakuasi,” ucap Abdul.
Ia menyebut dari hasil pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) per pukul 14.29 siang ini itu grafik gempa dari APG sudah mereda. Selain itu, PVMBG juga telah menaikkan status gunung api Semeru menjadi level IV atau Awas.
“Kita harapkan seterusnya pengamatan dan pemantau bahwa APG sudah berhenti. Kemudian per jam 12.00 siang tadi status dari Gunung Semeru ditingkatkan oleh PVMBG dari level III menjadi level IV, artinya ini peningkatan status tidak memperbolehkan masyarakat melakukan aktivitas 8 kilometer dari puncak dan secara sektoral dari daerah tertentu sejauh 19 kilometer dari puncak, artinya ke arah Besuk Kobokan,” ujar Abdul. [wip]