(IslamToday ID) – Pemerintah masih membahas rencana untuk menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam waktu dekat. Rencananya masih akan dilakukan evaluasi dalam dua hari ke depan dan hasilnya akan diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi.
“Hasil kajian masih minggu ketiga bulan Januari (2023),” kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto di Istana Negara, Jakarta, usai rapat soal PPKM bersama Jokowi, Rabu (28/12/2022).
Ia tidak menjelaskan lebih lanjut soal rencana penghentian PPKM ini. Ia meminta masyarakat untuk menunggu keputusan dari pemerintah. “Tunggu harinya,” katanya dikutip dari Tempo.
Sebelumnya, rencana untuk menghentikan PPKM ini disampaikan Jokowi saat acara ‘Outlook Perekonomian Indonesia 2022’ di Jakarta, Rabu (21/12/2022). “Mungkin nanti akhir tahun, kita akan menyatakan berhenti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), PPKM kita,” kata Jokowi.
Ia kembali bercerita soal dirinya yang pernah menolak kebijakan lockdown. Saat varian Delta masuk ke Indonesia, kasus harian mencapai 56.000. “Saat itu saya ingat hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk lockdown, termasuk masyarakat,” kata Jokowi.
Tapi kalau kebijakan lockdown itu diambil, Jokowi yakin kondisi Indonesia akan lebih buruk dibandingkan saat ini yang cenderung bisa bertahan. “Kalau itu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain saat ini,” katanya.
Lalu muncul lagi varian Omicron, di mana kasus harian tembus 64.000 saat puncaknya. Jokowi menyebut dirinya masih mengingat bagaimana Indonesia saat itu kekurangan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan, stok oksigen untuk pasien tidak ada, hingga pasien menumpuk di rumah sakit.
“Untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup, tidak gelagapan,” kata Jokowi. Sehingga, ia mengklaim situasi yang sangat sulit tersebut dapat dikelola dengan baik.
Kini, Jokowi menyebut kasus harian covid-19 sudah turun ke angka 1.200. Situasi yang kian terkendali ini yang membuat Jokowi berencana untuk mengakhiri PPKM. “Situasi seperti itu harus kita ingat betapa sangat sulitnya,” katanya.
Setelah dikonfirmasi, Jokowi mengatakan dirinya masih menunggu seluruh kajian dan kalkulasi dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Termasuk, kajian dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjadi Ketua Komite Penanganan Covid-19.
“Saya kemarin memberikan target minggu ini harusnya kajian dan kalkulasi itu sudah sampai ke meja saya,” kata Jokowi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Sehingga, katanya, dirinya bisa menyiapkan Keppres mengenai penghentian PPKM, hingga kebijakan lain seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). “Kita harapkan segera, sesudah saya dapatkan (kajian) dalam minggu-minggu ini,” katanya.
Airlangga ikut hadir dalam konferensi pers ini. Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut dirinya sudah melaporkan ke presiden mengenai kesiapan Indonesia untuk menghentikan PPKM. Sudah hampir satu tahun, katanya, kasus Covid-19 di Indonesia bergerak. “Artinya berdasarkan kriteria dari WHO di level satu,” katanya.
Sehingga, kata Airlangga, Indonesia sebetulnya sudah berubah status dari pandemi menjadi endemi. Tapi untuk menyatakan PPKM dihentikan, ia menyebut Kementerian Kesehatan nantinya akan lebih dulu menggelar sero survei. “Insya Allah ini bisa dilakukan,” pungkasnya. [wip]