(IslamToday ID) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan TNI-Polri akan memberikan pengamanan pasca bentrokan di pabrik nikel (smelter) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng). Sementara, sebanyak 17 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam bentrokan tersebut.
“Saat ini personel pengamanan baik dari TNI dan Polri telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan dua SSK Brimob dari pusat,” kata Kapolri, Selasa (17/1/2023).
Ia juga menegaskan, usai terjadinya peristiwa tersebut kegiatan operasional di PT GNI pada hari ini juga akan kembali beroperasi seperti sediakala. Oleh karenanya, ia menyebut para pekerja dan masyarakat tidak perlu khawatir karena TNI-Polri akan membantu melakukan pengamanan dan penjagaan.
Selain itu, Kapolri mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak mudah terprovokasi dengan informasi-informasi liar atau hoaks yang kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Berdasarkan info terakhir bahwa perusahaan smelter GNI akan memulai kegiatan operasionalnya kembali, pagi. Oleh karena itu, tentunya ini saya imbau kepada seluruh masyarakat, juga seluruh karyawan untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu jelas kebenarannya,” ujar Kapolri dikutip dari Sindo News.
Meski begitu, ia menekankan, pihaknya akan tetap menampung aspirasi dan harapan dari seluruh pihak pekerja. TNI-Polri juga akan mengawal hal tersebut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
“Kemudian terkait dengan masalah-masalah hubungan industrial yang bisa diselesaikan secara aturan undang-undang, tentunya tahapan itu silakan untuk dijalankan. Tentunya kita semua pihak keamanan akan mengawal proses tersebut, sehingga semuanya berjalan dengan baik,” ucap Kapolri.
Ia mengungkapkan awal mula terjadinya bentrokan tersebut. Hal itu diawali dengan adanya ajakan mogok kerja serta munculnya informasi viral yang dinarasikan terjadinya pemukulan oleh TKA terhadap TKI. “Sehingga inilah yang kemudian memunculkan pengaruh provokasi dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan,” tutur Kapolri.
Terkait bentrokan tersebut, ia mengatakan, telah mengamankan 71 orang dan menetapkan 17 sebagai tersangka terkait dugaan perusakan. Dari segi penegakan hukum, Polri akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam tindak kejahatan perusakan atau aksi anarkis. Hal itu untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali.
“Tentunya kepolisian akan menindak tegas terhadap pelaku-pelaku perusakan, terhadap pelaku-pelaku anarkis, sehingga ke depan kita harapkan hal-hal seperti ini tidak terulang kembali,” ujar Kapolri.
Dalam hal ini, ia menyebut TNI-Polri akan terus bersinergi untuk mengawal seluruh program kebijakan pemerintah terkait investasi di Indonesia.
“Tentunya kepolisian bersama-sama dengan rekan-rekan dari TNI siap untuk menjaga, mengawal, dan mengamankan program-program pemerintah, termasuk di dalamnya adalah program yang terkait dengan investasi,” papar Kapolri.
Di sisi lain, ia juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga korban atas peristiwa yang terjadi tersebut. “Jadi perlu saya sampaikan bahwa kami dari pihak kepolisian tentunya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban terkait dengan peristiwa bentrok yang terjadi,” pungkas Kapolri. [wip]