(IslamToday ID) – Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto membeberkan sedikit perihal pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh beberapa hari lalu. Ia mengatakan Jokowi komplain kepada Paloh lantaran mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) tanpa ada komunikasi.
“Salah satunya ya dengan bahasa yang ringan. ‘Iya Pak Jokowi komplain kenapa kita deklarasikan Anies Baswedan tanpa komunikasi sebelumnya’. Tapi sebatas itu saja kata Pak Surya,” kata Sugeng dalam program Political Show dikutip dari CNN Indonesia TV, Selasa (31/1/2023).
Ia menyebut pertemuan antara Paloh dengan Jokowi seperti dua orang sahabat dekat. Ia mengakui ada dinamika politik yang membuat komunikasi keduanya kurang berjalan baik dalam tiga bulan terakhir.
Meski begitu, Sugeng mengatakan ada kesepakatan bersama antara Paloh dan Jokowi yang ingin membangun kebersamaan kembali. “Bang Surya bilang Nasdem cara berpolitik yang baik mendukung Pak Jokowi sampai 2024,” ujarnya.
Sugeng mengatakan pengurus Nasdem lainnya enggan menggali lebih lanjut hasil pertemuan Paloh dan Jokowi itu. Ia menilai pertemuan itu menggambarkan secara simbolik hubungan keduanya akrab kembali.
“Dan itu secara simbolik dicerminkan akrab kembali, misalnya diantar sampai ke mobil dan sebagainya. Pak Surya dan Pak Jokowi cair lah,” kata Sugeng.
Jokowi sendiri tak mau merinci materi pembicaraan saat bertemu dengan Surya Paloh di Istana Negara, Kamis (26/1/2023) lalu. Namun ia memastikan pertemuan berjalan normal.
Mantan Walikota Solo itu juga sempat ditanya soal isu reshuffle atau perombakan kabinet. Mengingat, 1 Februari besok bakal bertepatan dengan Rabu Pon, yang kerap menjadi hari keramat Jokowi. “Hmm, masa? Rabu Pon? Benar? Ya nanti tunggu saja,” ungkap Jokowi.
Nasdem merupakan salah satu partai koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Di sisi lain, Nasdem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 pada Oktober 2022 lalu.
Nasdem kini tengah membangun koalisi dengan PKS dan Demokrat untuk bersama-sama mengusung Anies di Pilpres 2024. Suara ketiga partai itu sudah cukup atau memenuhi ambang batas pencalonan presiden. [wip]