(IslamToday ID) – Presiden Jokowi menanggapi soal membengkaknya biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Ia mengatakan apapun yang terjadi pemerintah akan tetap melanjutkan proyek itu. Ini karena, pemerintahannya sangat pro dengan moda transportasi massal.
“Kita ini harus pro kepada transportasi massal. Hati-hati, jangan pro pada kendaraan pribadi, sehingga yang namanya MRT, LRT, kereta api, kereta api cepat itu menjadi sebuah keharusan bagi kota besar, agar moda transportasi terintegrasi dari kota ke kota agar orang tak cenderung ke mobil pribadi,” katanya, Kamis (16/2/2023).
Biaya pembangunan KCJB membengkak. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan berdasarkan kesepakatan akhir antara Indonesia dan China pembengkakan biaya (cost overrun) KCJB mencapai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18,24 triliun (asumsi kurs Rp 15.200 per dolar AS).
“Kita sepakat dengan angka cost overrun 1,2 billion dolar AS (miliar). Ini yang sedang kita rapikan,” ujar Tiko, sapaan akrabnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa (13/2/2023), dikutip dari CNN Indonesia.
Menurutnya, beberapa item yang sedang dikaji adalah pajak, clearing frequency, dan lain sebagainya. Meskipun, terkait angka sudah mencapai kata sepakat.
Lebih lanjut, pembengkakan cost overrun akan dibahas ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan komite. Sehingga, diharapkan dalam satu hingga dua pekan ke depan, angka tersebut sudah final. [wip]