(Islam Today ID) – Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai terbukanya peluang Airlangga Hartarto maju dengan Khofifah Indar Parawansa sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024. Namun syaratnya, harus ada kecocokan atau chemistry di antara Airlangga dengan Khofifah.
“Tentu saja harus ada chemistry antara Airlangga sama Khofifah, ini penting,” Ujar Pangi di kutip dari Rmol.id, Rabu (15/2/2023).
Analis, pengamat politik dan akademisi politik Indonesia itu juga mengatakan Khofifah pantas diperhitungkan oleh Golkar untuk dipinang menjadi cawapres. Sebab, Khofifah yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur memiliki basis dukungan kuat.
Merujuk daftar pemilih tetap (DPT) Pilpres 2019, jumlah pemilih provinsi paling timur di Pulau Jawa ini sebanyak 30,9 juta, atau jumlah pemilih terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Barat.
“Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI, Banten, Jawa Barat lumbung elektoral yang menjadi penentu kemenangan. Nah Jawa Timur menjadi wilayah pertempuran,” paparnya.
Selain itu, kata dia, Khofifah bisa mendulang suara dari pemilih perempuan. Meski secara elektabilitas tidak terlalu menonjol tapi potensi Khofifah mendulang suara nyata.
“Perempuan menjadi capres mungkin masih belum diterima lebih baik, tapi sebagai cawapres punya potensi,” tuturnya.
Terkait peluang Airlangga-Khofifah menang pilpres, Pangi mengatakan tergantung kerja-kerja politik Partai Golkar. Menurutnya, beringin harus maksimal dalam mensosialisasikan sosok Airlangga-Khofifah kepada pemilih.
“Terutama terkait gagasan dan program kerja keduanya ke depan,” demikian kata Pangi Syarwi Chaniago.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertemu di Kantor DPD Golkar Jatim, Rabu (12/1) malam.
Airlangga didampingi Ketua Golkar Jatim Sarmuji mengadakan pertemuan tertutup dengan Khofifah.
Airlangga membantah saat di tanya apakah membahas soal rencana menggandeng Khofifah pada Pilpres 2024.
“Ya Pilpres 2024, masih agak jauh,” kata Airlangga.
Ditanya apakah Golkar Jatim mengusulkan Khofifah sebagai Cawapres bersama Airlangga. Airlangga menjawab 2024 masih lama.
”Masih 2024 lah itu, kalau dari dulu dengan Ibu Khofifah satu komisi, komunikasi baik dengan Bu Khofifah,” ujar Airlangga.
Dia menegaskan, kedatangannya ke Jatim untuk konsolidasi dengan pengurus Golkar.
”Tentu Jatim menjadi salah satu basis untuk konsolidasi Golkar. Kami juga pantau harga sembako. Saya mengapresiasi kerja sama yang dilakukan DPD Golkar Jatim di bawah kepemimpinan Pak Sarmuji dengan Ibu Gubernur. Karena Golkar Jatim ini salah satu paling progresif, sehingga bisa direplikasi (ditiru) DPD lain,” papar Airlangga. [MU]