(IslamToday ID) – Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Unang Sunarno, mengatakan sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus batal menggelar Aksi Tolak Perppu Cipta Kerja (Ciptaker) di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023). Dia menyebut hal itu karena ada upaya menggembosi aksi mahasiswa.
Menanggapi hal tersebut, Ketua BEM Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), Rifqi Adyatama, mengakui tidak bisa dipungkiri memang ada upaya penggembosan terhadap gerakan mahasiswa.
“Nah, untuk penggembosan-penggembosan itu mungkin pasti ada,” kata Rifqi dikutip dari INDTimes.
Rifqi menjelaskan, upaya pemerintah belakang ini untuk meminimalisasikan gerakan mahasiswa, ialah dengan cara membuat kebijakan pada saat pergantian kabinet Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di berbagai kampus.
“Per hari ini memang pintarnya pemerintah per hari ini, adalah mereka membuat suatu kebijakan di era di saat kita semua eksekutif mahasiswa pada saat proses pergantian kabinet. Mereka mengesahkan di akhir tahun, yang di mana di akhir tahun banyak kampus-kampus yang sedang melaksanakan pemilihan,” ucapnya.
Sehingga, kata Rifqi, upaya menekan gerakan mahasiswa tidak lagi diiming-imingi uang ataupun jabatan tertentu. Namun, saat ini menggunakan momentum yang tepat.
“Jadi penggembosan itu secara struktural, mereka sudah lebih pintar dari mahasiswa per hari ini. Tidak lagi menggunakan uang, tapi dengan menggunakan kucing-kucingan, momentum seperti itu,” jelasnya.
Rifqi menjelaskan, untuk meminimalkan upaya penggembosan, sejumlah mahasiswa menggelar konsolidasi.
“Makanya kemarin kita mencoba bertemu dan komunikasi dengan kawan-kawan dari Trisakti dan juga UIN Ciputat, bahwasanya kita harus memikirkan bagaimana ke depannya kita bisa lebih dua langkah daripada mereka semua, supaya tidak ada narasi-narasi digembosi, pengamanan, dan lain-lain,” paparnya.