(IslamToday ID) – Ketua PP Muhammadiyah Anwar abbas meminta warga Muhammadiyah tidak membawa nama maupun simbol Muhammadiyah ketika mendukung atau mengkampanyekan calon presiden (Capres) tertentu di Pilpres 2024.
Pernyataan Anwar itu merespons aksi sejumlah elemen masyarakat yang mengatasnamakan aktivis Muhammadiyah membentuk kelompok relawan “GP Berkemajuan”. Mereka mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.
“Kalau ada di antara warga Muhammadiyah yang mau mendukung salah satu Capres dan atau melakukan penggalangan kekuatan pemilih di tengah masyarakat, silakan saja, tapi jangan membawa-bawa nama dan simbol Muhammadiyah dalam kampanye dan pemberian dukungannya tersebut,” kata Anwar, Sabtu (29/4/2023).
Ia menilai membawa atribut Muhammadiyah saat Pilpres akan membuat posisi Muhammadiyah menjadi sulit dan terkesan berpihak kepada salah satu pihak. Bila terjadi, ia mengatakan hal ini tidak baik bagi organisasi karena membuat Muhammadiyah terlibat dalam politik praktis.
“Padahal Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis. Dan kalau Muhammadiyah berpolitik maka sebagai sebuah organisasi Islam dan organisasi dakwah amar makruf nahi munkar,” katanya dikutip dari CNN Indonesia.
Anwar menjelaskan, posisi Muhammadiyah dalam konteks Pilpres tidak akan terlibat dengan kegiatan dukung mendukung Capres. Baginya, Muhammadiyah berusaha untuk menjaga kedekatan dan hubungan baik dengan semua pihak yang akan bertanding di Pilpres.
“Agar negeri ini ke depan keadaannya bisa jauh lebih baik dari apa yang ada hari ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, deklarasi relawan GP Berkemajuan dilakukan secara terbuka di Jakarta Pusat pada Sabtu (29/4/2023). Koordinator Nasional Relawan GP Berkemajuan sekaligus mantan Direktur Eksekutif LazisMu Faozan Amar memimpin deklarasi.
Faozan mengatakan, Indonesia telah ditakdirkan menjadi negara penuh kebhinekaan dengan wilayah yang sangat luas dan jumlah penduduk yang besar.
“Semua itu merupakan suatu anugerah sekaligus peluang yang sangat besar untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju, berdaulat, adil dan makmur, sebagaimana telah dirumuskan dan dicita-citakan oleh para pendiri bangsa,” ujar Faozan.
Karena itu, ia menilai Indonesia perlu dipimpin oleh pemimpin yang telah teruji dengan pengalaman dan kerja-kerja nyata. Tujuannya, untuk memajukan bangsa dan negara di atas prinsip-prinsip gotong-royong.
Menurut Faozan, pemimpin Indonesia harus seperti matahari yang menyinari tanpa diskriminasi, rahmatan lil alamin, dan berkesinambungan. Selain itu, mampu membangun mewujudkan pembangunan nasional menuju Indonesia berkemajuan.
“Oleh sebab itu, para aktivis Muhammadiyah yang tergabung dalam relawan Gerakan Persyarikatan, Gerakan Pencerahan, Gerakan Pemenangan Berkemajuan atau GP Berkemajuan, telah sepakat untuk siap bergerak berjuang bersama mendukung dan memenangkan H Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republika Indonesia Periode 2024-2029,” katanya.
Faozan menjelaskan, deklarasi relawan GP Berkemajuan di Jakarta sebagai langkah awal. Ia menuturkan relawan akan menggelar deklarasi lanjutan di daerah yang juga memiliki komitmen yang sama.
“Setelah ini, karena kita sudah memiliki posko di Jakarta, kita akan mengirimkan surat penugasan ke teman-teman di tingkat provinsi, kabupaten/kota untuk membentuk koordinator wilayah, koordinator daerah, bahkan sampai kecamatan untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden,” ucapnya. [wip]