(Islam Today ID) – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti sistem penegakan hukum di Indonesia saat ini yang merosot tajam. Ia bahkan menilai hukum saat ini tajam ke lawan, tumpul ke kawan.
“Banyak yang merasakan praktik penegakan hukum yang seolah tajam ke bawah, tumpul ke atas, tajam ke lawan tumpul ke kawan,” kata AHY saat memberikan sambutan di acara Milad ke-21 PKS, Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5).
AHY menyebut masalah ini sepatutnya tak terjadi di Indonesia. Pertama, mengamankan kawan politik dari proses hukum lantaran masuk kategori obstruction of justice atau upaya menghalangi penegakan hukum.
Kedua, pihak yang menggunakan instrumen hukum untuk menghabisi lawan politik dengan abuse of power alias penyalahgunaan kekuasaan.
“We’re on the verge of a serious democratic regression,” ujarnya.
Di sisi lain, AHY menilai demokrasi Indonesia juga semakin merosot dan sebentar lagi akan jatuh ke jurang. Ia mengatakan rakyat yang kritis justru dianggap melawan dan dibungkam.
“Kita yang kritis, PKS, NasDem, Demokrat, kalau kritis dibilang musuh negara. Bukankah negeri ini milik kita semuanya?,” katanya.
Demokrat, NasDem dan PKS sudah mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Ia mengklaim bakal menghadirkan harapan baru untuk mewujudkan perubahan.
Sebelumnya pada acara Halalbihalal MUI di Hotel Bidakara Jakarta Selatan pada Kamis (18/5/2023) lalu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) sempat bersuara terkait kasus tindak pidana korupsi (tipikor) yang membelit Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate yang juga menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang telah dicopot dari jabatannya.
Dia menghormati proses hukum terhadap tersangka dugaan korupsi proyek BTS sekaligus Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate tersebut.
Selain itu, AHY menginginkan proses hukum di Indonesia ditegakkan secara adil.
“Kami tentu dengan hati yang baik ingin benar-benar menghormati proses hukum yang berlaku. Kita ingin juga hukum di Indonesia ini ditegakkan secara adil tentunya, tidak tebang pilih,” kata AHY.
“Oleh karena itu kami berharap bahwa penegakan hukum benar-benar murni penegakan hukum. Kita harus menghindari segala bentuk politisasi. Oleh karena itu kita tentu dengan praduga tak bersalah kita ingin juga mengetahui sebetulnya seperti apa yang terjadi sebenarnya,” lanjutnya.
Selain itu, kata dia, Partai Demokrat bersama dengan dua partai lainnya dalam Koalisi Perubahan yaitu Nasdem dan PKS juga tetap teguh pada semangat membangun koalisi perubahan.
Penetapan tersangka terhadap Johnny, kata AHY, tidak mempengaruhi semangat dan soliditas ketiga partai politik tersebut.
“Bahkan saya bisa merasakan setelah situasi ini insya Allah makin solid, insya Allah makin memiliki kekuatan untuk sama-sama kita bisa menghadirkan gerakan perubahan,” ungkapnya. [MU]