(IslamToday ID) – Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi menyatakan Presiden Jokowi kurang sepakat dengan kekuatan pengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres).
Menurutnya, Jokowi merasa kekuatan PDIP dan PPP tak cukup kuat untuk memenangkan Ganjar dalam pemilihan presiden (Pilpres) mendatang.
“Pak Jokowi masih membuka opsi, karena kan koalisi partai. Okelah misalnya, (Capresnya) Ganjar, (tapi) koalisi partainya gimana? Kalau seperti sekarang PDIP dan PPP apakah menang? Berat dong,” kata Budi dikutip dari Kompas, Kamis (25/5/2023).
Menurutnya, yang harus diperhatikan adalah kekuatan partai politik (parpol) untuk bisa menguasai eksekutif dan legislatif. Sehingga, penting membuka peluang untuk memperbesar koalisi demi bisa memenangkan Ganjar dalam kontestasi perebutan kursi RI-1.
“Pemerintah (diisi) dua partai, terus DPR-nya kosong, gimana mau jalan pemerintahan? Iya kan,” sebutnya.
Dalam pandangan Budi, Jokowi belum tentu berbeda pilihan Capres dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri. Perbedaan pandangan hanya soal cara pengusungan Ganjar sebagai Capres, yaitu terkait pembentukan koalisi. Ia mengklaim, bagi Jokowi yang terpenting adalah menyatukan pandangan berbagai parpol untuk menjamin keberlanjutan pembangunan Indonesia.
“Mungkin (perbedaan) pandangan, kan koalisi partainya dulu diberesin, baru kita bicara mau calon ini, calon ini, ngobrol dulu,” tutur Budi.
“Kan enggak bisa semua partai punya kepentingan yang sama, cuma bagaimana kepentingan nasional kita harus jadi yang utama,” imbuhnya.
Diketahui, meski belum membentuk koalisi, namun PDIP dan PPP tengah menjajaki kerja sama politik. Sebab, kedua parpol tersebut telah resmi mengumumkan Ganjar sebagai Capresnya.
Sementara itu, wacana pembentukan koalisi besar tampak dijajaki oleh Partai Gerindra, PKB, dan Partai Golkar. Sedangkan PAN belum menentukan sikap soal pengusungan Capres-Cawapresnya.
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengungkapkan debat panas terjadi dalam rapat penentuan Capres-Cawapres yang dilakukan di internal PAN, Selasa (23/5/2023) malam. Namun, ia menyatakan PAN membuka peluang untuk mendukung Capres antara Ganjar atau Prabowo, sementara Cawapres yang bakal diusung masih berkutat pada dua nama, Zulfikli Hasan atau Erick Thohir. [wip]