(IslamToday ID) – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menerima kunjungan resmi delegasi pimpinan Partai Islam Se-Malaysia (PAS). Pertemuan tersebut menegaskan kembali hubungan yang sangat erat antara Indonesia dan Malaysia, antara partai yang ada di Indonesia dan Malaysia.
Pertemuan itu juga menegaskan kembali betapa Islam dan umatnya tidak anti-demokrasi, bisa kompatibel dengan demokrasi, bisa melaksanakan seluruh proses demokrasi termasuk pemilihan umum, pemilihan kepala daerah, dan pemilihan anggota DPR.
“Tadi kita sepakat fakta bahwa Islam ajarkan moderasi, Islam sesuai dengan demokrasi, karenanya umat Islam bisa bersama kelompok-kelompok lain membangun negara dan memajukan bangsa. Umat Islam bisa menghadirkan pembuktian bahwa Islam tidak anti kepada non-muslim. Islam menghormati hak-hak non-muslim,” kata HNW, Rabu (12/7/2023).
Dari pembicaraan itu, HNW mengatakan salah satu yang menarik adalah pengalaman PAS yang memimpin di Kelantan selama empat periode.
“Saya kira salah satu yang menarik, bahwa ternyata kalau partai Islam memenangkan pemilu, atau memimpin satu daerah sebagaimana PAS yang beberapa kali pemilu menang di Kelantan, ternyata yang di benak banyak pihak bahwa akan terjadi diskriminasi, akan terjadi ketidakadilan, sama sekali tidak terbukti,” ungkap HNW dikutip dari DetikCom.
“Bahkan tadi disampaikan oleh Wakil Ketua PAS, pengalaman PAS di Kelantan yang sudah mereka pimpin lebih dari empat periode, di sana Patung Budha yang berdiri dan tidur dan tersenyum tetap aman, nyaman, dan tidak ada yang menyentuh atau mengganggu. Rumah ibadah agama yang lain juga demikian. Warga etnis China pun terjamin keadilan dan keamanannya,” sambungnya.
Menurut HNW, pengalaman PAS itu menegaskan kembali apa yang diframing oleh kelompok-kelompok Islamophobia bahwa Islam itu diskriminatif, anti-demokrasi, anti kepada non-muslim, sama sekali tidak benar.
“Jadi, fakta-fakta semacam ini merupakan pembuktian berkelanjutan bahwa Islam tidak mengajarkan diskriminasi, Islam tetap menegaskan pentingnya keadilan, prinsip bermusyawarah, prinsip kerahmatan lil alamin, karenanya penting berpihak dan berlaku adil kepada semua pihak/rakyat tanpa membedakan latar belakangnya, demi kemaslahatan bersama dan kemajuan/kemakmuran bangsa dan negara,” jelasnya.
HNW menambahkan, pengalaman PAS di bawah pimpinan Wakil Presiden PAS, Dato Sri Ustaz Tuan Ibrahim Bin Tuan Man dan beberapa anggota parlemen serta mantan menteri dari PAS penting terus bisa ditindaklanjuti.
Hal yang perlu diketahui oleh khalayak luas di Indonesia, untuk mengkoreksi Islamophobia agar kemudian bisa menguatkan partai-partai Islam. Keadilan bisa dilaksanakan, rahmatan lil alamin Islam bisa diwujudkan, sekaligus juga mengkoreksi salah paham pihak manapun terhadap relasi Islam/partai Islam dengan kekuasaan atau dengan politik.
“Kami bersepakat pentingnya bisa melanjutkan dan menguatkan positioning relasi antara Islam dan demokrasi, kontribusi umat Islam untuk memajukan bangsa dan negara, dan kemudian dengan seluruh potensinya menguatkan kehidupan berpolitik di suatu negara bagian dari saham peran untuk kuatkan hubungan antara dua negara, Malaysia dan Indonesia. Karenanya sangat baik bila kerja sama antar kelompok-kelompok yang kemudian membangun demokrasi termasuk yang berdasar agama (Islam), untuk dilanjutkan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, HNW juga menyampaikan tentang pentingnya PAS untuk membantu warga negara Indonesia di Malaysia terkait beragam masalah yang mungkin ditemui, termasuk juga terkait masalah pemilu tahun depan. Warga negara Indonesia di Malaysia jumlahnya cukup besar, yaitu sekitar 2 juta orang. Warga negara Indonesia di Malaysia yang terdaftar sebagai pemilih jumlahnya 800.000 orang.
“Seringkali warga Indonesia tidak menggunakan hak pilihnya karena tidak tahu, atau tidak mendapatkan izin, atau karena mereka mendapat kesulitan untuk ikut. Saya sampaikan sangat baik bila mereka (PAS) juga mengingatkan warga Malaysia bila mempunyai pekerja dari Indonesia di perkebunan sawit maupun lainnya, untuk mengizinkan warga negara Indonesia menggunakan haknya untuk memberikan suara pada pemilu yang akan datang,” harap HNW.
Dalam pertemuan itu Dato Sri Tuan Ibrahim Bin Tuan Man menyambut baik proses demokrasi yang ada di Indonesia dan ikut mendoakan agar pemilu di Indonesia berjalan dengan baik, demokratis, serta berjalan untuk bisa menghadirkan pengukuhan hubungan antara Malaysia dan Indonesia.
Dalam pertemuan itu Dato Sri Tuan Ibrahim Bin Tuan Man didampingi antara lain Ustaz Muhammad Ismi Bin Taib, Dato Dr Nik Zawawi, Ustaz Kamal Ashari, Ustaz Misbahul Munir Masduki, dan Awang Solahuddin Hashim.
Turut hadir antara lain Ketua Fraksi PKS MPR Tifatul Sembiring, Sekretaris Fraksi Johan Rosihan, Staf Khusus Wakil Ketua MPR Soenmanjaya, anggota Komisi I DPR sekaligus Wakil Ketua BKSAP DPR RI Sukamta, juga mantan Menteri Pertanian Suswono. [wip]