(IslamToday ID)- Yayasan Kakak mengadakan kegiatan launching film berjudul “Kembaran” di Cineplex (Pakuwon Mall Solobaru) pada Kamis (13/07/2023). Film tersebut dibuat dan dikembangkan atas dukungan Search, dengan melibatkan kembanggulaid.
Launching film ini melibatkan 160 orang berbagai lembaga, institusi, organisasi, media dan pemerintah. Film ini merupakan salah satu gambaran fakta dan temuan dari situasi toleransi beragama yang di kalangan anak-anak.
Film juga merupakan bersumber dari hasil temuan, dialog dan diskusi lintas agama yang dilakukan Yayasan KAKAK. Sejumlah fenomena pun terjadi mulai dari bullying, dikucilkan, kurang diterima di pertemanan, hingga tidak mendapatkan hak pendidikan di sekolah.
“Hal tersebut akan mempengaruhi bagaimana tumbuh kembang dari anak-anak,” ungkap Direktur Yayasan KAKAK, Shoim sahriyati, dalam rilisnya.
Kehidupan beragama di Indonesia sesungguhnya telah dijamin oleh UUD 1945. Undang-undang secara jelas menegaskan akan jaminan tersebut dalam pasal 28 E ayat (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
Perlindungan terhadap anak-anak juga ditegaskan dalam UU Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dalam pasal 6 Setiap anak berhak beribadah menurut agamanya, berpikir dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya dalam bimbingan orang tua atau wali.
Shoim mengatakan jika Film Kembaran didesain untuk memberikan gambaran yang terjadi pada anak dan diharapkan menjadi sebuah awal untuk bisa menjadi diskusi bersama dalam pemenuhan hak anak tersebut.
Film ini ditargetkan bisa menjadi film untuk mengkampanyekan toleransi di kalangan anak-anak. Menguatkan rasa saling menghargai dan menghormati pada perbedaan yang memang nyata khususnya berkaitan dengan agama dan keyakinan.
“Konflik yang berhubungan dengan agama dan keyakinan saat ini sering ditemui, karena itu menjadi penting mengenalkan anak pada beragam perbedaan sehingga mereka menghargai dan menghormati perbedaan tersebut,” ujar Shoim.
“Ini menjadi tanggung jawab bersama dalam memberikan edukasi kepada anak,” tandasnya
Hal senada juga disampaikan oleh Produser Film Pendek Kembaran Fanny Chotimah. Film pendek dinilai sebagai media yang efektif untuk mengampanyekan toleransi beragama kepada masyarakat umum, terutama anak-anak.
“Kami berharap film ini bisa menginspirasi anak-anak ataupun dewasa dalam mewujudkan toleransi beragama dalam masyarakat, film ini tentunya akan bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ucap Fanny. [khs]