(IslamToday ID) – Rektor Universitas Paramadina yang juga ekonom senior INDEF, Prof Didik J Rachbini mengatakan ada empat komponen negara-negara dikatakan gagal secara sistemik akibat dari bunga pinjaman.
Didik menanggapi pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres yang menyebut negara yang membayar bunga pinjaman lebih besar dari anggaran kesehatan atau pendidikan, masuk kategori negara gagal sistemik.
“Pertama, utang di setiap negara yang dipicu ekspansi anggaran. Di negara yang tingkat kolusi, korupsi dan nepotismenya (KKN) tinggi, biasanya berhubungan dengan proyek,” kata Didik dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/7/2023).
Kedua, proyek-proyek yang berpotensi KKN, katanya, terutama yang ada kaitan dengan politik dominan, sehingga utang sangat berlebihan dan menjerat APBN. Ketiga, utang yang sebagian besar disebabkan praktik korupsi skala besar yang dibungkus kebijakan.
“Itu merupakan state capture corruption yang susah ditangkap tangan oleh KPK, karena menyatu dengan politik,” imbuhnya.
Dan keempat, di Indonesia anggaran untuk Kementerian Kesehatan Rp 85 triliun, bayar bunga utang Rp 441 triliun atau 500 persen lebih tinggi. [wip]