(IslamToday ID) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menerima Delegasi Gerakan Internasional Boikot, Divestasi, dan Sanksi Terhadap Israel (BDS National Committee) di Gedung Nusantara III, kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Beberapa aktivis organisasi yang datang antara lain General Coordinator BDS International Committee Mahmud Nawajaa, International Secretariat Member of The BDS National Committee Maren Mantovani, BDS National Committee Coordinator For Asia Pacific Apoorva Gautam, Co-Inisiator BDS Indonesia Lisa Listiana, dan para pendamping organisasi itu.
Dalam pertemuan tersebut, Mahmud Nawaja mengapresiasi konsistensi Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel. Salah satunya saat menolak dan memboikot Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 yang hendak digelar di Indonesia.
Ia menambahkan, BDS National Committee mendapat dukungan dari berbagai kalangan, seperti politisi, masyarakat, dan pebisnis. Pihaknya juga telah berkunjung ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Adapun kedatangan mereka ke Jakarta sebab konsistensi Indonesia untuk menolak penjajahan dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
“Gerakan BDS ini sudah mendapat banyak dukungan dari publik di berbagai negara seperti Norwegia, Brasilia, Afrika Selatan, bahkan dari kalangan masyarakat di Amerika Serikat,” ujarnya dikutip dari DetikCom.
Merespons hal ini, HNW menyebut pembelaan Indonesia terhadap Palestina merupakan amanat dari UUD 1945. Bahkan, sejak era Presiden Soekarno hingga Jokowi, sikap tersebut sudah ditegaskan oleh pemerintah Indonesia.
“Kita konsisten membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel karena melaksanakan ketentuan konstitusi Pembukaan UUD 45. Apalagi presiden-presiden Indonesia sejak zaman Bung Karno sampai zaman Pak Jokowi, juga konsisten menyuarakan sikap tolak penjajahan Israel dan dukung kemerdekaan Palestina sebagaimana ketentuan dalam alinea satu Pembukaan UUD 45 itu,” jelasnya.
HNW menambahkan, pada tahun 2016 Jokowi pada acara KTT OKI di Jakarta, mengajak anggota-anggota OKI untuk lebih efektif membela Palestina dan menekan penjajah Israel. Sayangnya, ajakan tersebut belum mendapat sambutan yang maksimal dan kongkret dari negara anggota OKI lainnya.
Dari pihak Indonesia, diakui belum mengambil langkah-langkah yang lebih konkret untuk menindaklanjuti amanat tersebut. “Salah satu perlawanan yang diusulkan adalah dengan memboikot produk Israel di tanah pendudukan,” papar politisi PKS itu.
Selanjutnya, langkah Indonesia untuk membela Palestina disuarakan kembali oleh Jokowi pada tahun 2021 bersama Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.
Ketiga negara sepakat membela kemerdekaan Palestina dan menolak berlanjutnya kejahatan Israel termasuk terhadap Masjid Al-Aqsha. Meski demikian, HNW mengakui belum juga ada langkah lebih maju dan lebih konkret.
Pada kesempatan ini, HNW mendorong BDS National Committee agar bertemu dengan anggota DPR di Komisi I dan BKSAP. “Di DPR ada perwakilan seluruh partai politik sehingga diharapkan dukungan untuk membela Palestina dengan memboikot produk Israel lebih efektif,” ucapnya.
Tak hanya itu, alumni Pondok Pesantren Gontor ini pun mendukung BDS National Committee untuk melakukan kerja sama dan sosialisasi aktivitas mereka di Malaysia dan Brunei. Hal ini guna menindaklanjuti statement yang pernah disampaikan Jokowi, Muhyiddin Yassin, dan Hassanal Bolkiah.
“Bila Indonesia mendapat dukungan dari negara lain, Indonesia akan semakin percaya diri berada dalam posisi yang makin konsisten dan efektif membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel, antara lain dengan melakukan pemboikotan terhadap Israel dan produk-produknya,” jelasnya.
Sebagai organisasi yang bergerak di dunia internasional, HNW juga mengingatkan agar BDS National Committee berkolaborasi dengan komunitas di Eropa dan AS. Sebab, selama ini berbagai kebijakan yang menguntungkan Israel banyak dihasilkan dari negara-negara di sana.
“Namun di sana banyak komunitas masyarakat yang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintahannya, banyak juga komunitas yang masih peduli dengan HAM dan anti-apartheid yang menentang penjajahan Israel atas Palestina. Agar gerakan mereka lebih efektif membantu Palestina merdeka dan menghentikan penjajahan, serta laku teror maupun apartheid yang terus saja dilakukan terhadap Palestina,” pungkasnya. [wip]