(Islam today ID) – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah merespons survei Litbang Kompas pada simulasi dua capres atau head to head. PDIP membayangkan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo bisa bergabung.
“Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita kedepan, sama sama masih muda, cerdas, dan enerjik,” kata Said Abdullah ,Senin (21/08/2023).
Said mengakui Anies bukan kompetitor yang patut diremehkan. Anies dengan Ganjar dinilai sosok calon pemimpin yang cerdas.
“Keduanya juga sama-sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Universitas Gajah Mada,” ujar Said.
Said mengatakan PDIP tidak merasa jumawa atas keunggulan Ganjar atas Anies dalam survei Litbang Kompas pada simulasi tersebut. PDIP bakal mengevaluasi hasil survei serta strategi pemenangan Ganjar ke depan.
“Walaupun unggul dengan Mas Anies, kami tidak merasa jemawa. Apalagi jika Ganjar harus head to head dengan Pak Prabowo masih kalah tipis. Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki strategi pemenangan buat Ganjar Pranowo,” ucap Said.
Sebelumnya, Survei Litbang Kompas dilakukan pada 27 Juli-7 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak. Jajak pendapat itu menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Berdasarkan hasil top of mind di antara tiga bakal capres, nama Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi dengan 34,1 persen suara responden, mengungguli Prabowo dengan raihan suara responden 31,3 persen, dan Anies dengan 19,2 persen.
Survei Litbang Kompas mengungkap, saat ‘diadu’ dengan simulasi pemilihan 10 nama calon presiden Ganjar juga unggul dengan raihan 29,6 persen. Sedangkan Prabowo meraih 27,1 persen dan Anies 15,2 persen.
Kemudian, saat dikerucutkan lima nama, Ganjar Pranowo juga masih unggul dengan 31,8 persen, lalu Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.
“Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya suara Ganjar yang tampak menanjak. Perubahan dari 10 nama ke 5 nama itu relatif tidak mengubah suara untuk Prabowo Subianto dan Anies. Sehingga jarak keterpilihan Ganjar semakin lebar dengan Prabowo dan Anies Baswedan,” tulis Litbang Kompas, Senin (21/8/2023).
Litbang Kompas menjelaskan, elektabilitas Ganjar mengalami peningkatan setelah sempat turun pada Mei 2023 menjadi 22,8 persen. Saat ini, posisi elektabilitas Ganjar mendekati angka pada Januari 2023, yaitu 25,3 persen.
“Sempat tertinggal 1,7 persen dari Prabowo pada Mei 2023, kini Ganjar unggul tipis 0,3 persen,” jelas Litbang Kompas.
Litbang Kompas mencatat, meski kenaikan ini tidak begitu signifikan, tren tersebut dapat mempengaruhi dinamika politik ke depan. Terlebih, dalam tiga bulan terakhir, suara untuk Prabowo hampir tidak mengalami perubahan signifikan.[mfh]