(IslamToday ID) – Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) memprediksi stok beras pemerintah yang dikuasai Bulog saat ini bakal mencukupi hingga akhir tahun. Bulog sekarang memiliki stok beras 1,5 juta ton. Stok akan bertambah 400.000 ton.
“Stok untuk sampai akhir tahun diperkirakan cukup dengan 400 ton yang akan masuk. Namun untuk sampai dengan Maret 2024 jumlah stok tersebut tidak aman,” kata Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (20/9/2023).
Ia memperkirakan dampak yang disebabkan oleh El Nino akan berakhir pada Maret 2024 mendatang. Kalau prediksi benar, pasokan beras akan normal lagi mulai April.
“Diperkirakan panen raya musim tanam 2023/2024 paling cepat Maret, sehingga akan normal pasokan mulai April. Sehingga persiapan bansos dan operasi pasar seyogianya disiapkan sampai Maret 2024,” jelasnya.
Jika bansos dan operasi pasar tepat waktu secara jumlah dan sasaran, menurut Sutarto, harga beras akan terkendali dan tidak akan ada kenaikan.
Presiden Jokowi memastikan stok beras pemerintah aman untuk menjaga stabilitas harga di pasaran. Ia mengungkapkan saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog ada 1,6 juta ton. Jumlah tersebut akan bertambah 400.000 ton menjadi 2 juta ton.
“Biasanya stok kita itu hanya 1,2 (juta ton). Normal 1,2 juta (ton). Ini kita memiliki 2 juta (ton) sehingga kita tidak usah khawatir,” ujar Jokowi saat meninjau Gudang Bulog Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).
Di sisi lain, Sekjen DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengungkapkan stok beras yang dimiliki Bulog per hari ini belum mampu untuk mencukupi kebutuhan rata-rata nasional. Berdasarkan temuannya, harga beras baik beras medium dan premium, telah mengalami lonjakan yang luar biasa.
“Setiap pekan mengalami lonjakan harga. Dan yang tertinggi justru di wilayah Indonesia timur, Rp 14.000-15.000. Itu untuk yang medium saja ya,” ujar Reynaldi, Selasa (19/9/2023).
Ia juga menegaskan Indonesia tak akan mampu bertahan hingga akhir tahun dengan pasokan beras yang dikantongi saat ini. Sebab, beberapa hektare pertanian mengalami gagal panen karena faktor iklim El Nino.
Ia juga mengungkap bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian, juga tak mampu untuk menyelesaikan permasalahan terkait hal tersebut. “Produktivitas pertanian kita justru malah mengalami kewaspadaan. Maka IKAPPI sejak lama menyampaikan kepada pemerintah, terutama kementerian terkait untuk segera menggenjot produksi,” pungkasnya. [wip]