(IslamToday ID)— Muhammadiyah memberikan kritik terhadap adanya wacana dua poros koalisi dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Hal ini dikhawatirkan akan kembali melahirkan polarisasi politik sebagaimana yang terjadi pada Pemilu 2019.
“Kalau Pemilihan Presiden 2024 hanya diikuti oleh dua pasang calon presiden-wakil presiden, polarisasi politik seperti Pilpres 2019 akan terulang kembali,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dilansir dari cnnindonesia, Jum’at 22 September 2023.
Abdul Mu’ti mengingatkan agar jangan sampai rakyat hanya diberikan dua pilihan calon presiden dan wakil presiden seperti dalam Pemilu 2019, Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Tidak di-fait accompli dengan hanya dua pilihan,” jelasnya.
Prediksi PDIP & PKB
Wacana dua poros dalam Pilpres 2024 dihembuskan oleh dua partai peserta Pemilu 2024, PDIP dan PKB. Kedua partai tersebut sama-sama menghembuskan wacana bahwa Pilpres 2024 diprediksi akan diikuti oleh dua poros saja.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Saiful Djarot mengungkapkan adanya peluang bahwa Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua poros. Peluang ini terjadi jika duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto itu terwujud.
“Semua kemungkinan masih bisa (duet Ganjar dan Prabowo), ya kan. Saya sampaikan tadi ya, bisa dua poros, tiga poros. Yang sulit itu adalah satu poros dan empat poros, nah itu sulit,” ujar Djarot dilansir dari liputan6com, Jum’at 22 September 2023.
Peluang Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua poros koalisi juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid. Meskipun ia tak merinci bakal capres yang batal berlayar pada Pilpres 2024 mendatang.
“Saya melihatnya secara pribadi belum tentu ada tiga poros, bisa jadi dua poros, kita tunggu nanti,” kata Jazilul. [khs]