(IslamToday ID)— Indonesia terancam memasuki situasi darurat beras nasional seiring dengan terus naiknya harga beras. Harga beras kini di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada Maret 2023 lalu.
“Untuk HET medium zona 1 Rp 10.900, untuk zona 2 Rp 11.500, zona 3 Rp 11.800. Kemudian untuk beras premium zona 1 Rp 13.900, zona 2 Rp 14.400, dan zona 3 Rp 14.800 per kilogram,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dilansir dari kompascom (15/3/2023).
Dilansir dari tempocoid, Ahad (24/9), berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) harga beras jenis medium telah mencapai Rp 13.040 per kilogram dan beras kualitas premium telah di angka Rp 15.680 per kilogram.
Harga beras pada pekan lalu Sabtu (16/9) diketahui masih di angka kisaran Rp 14.530 per kilogram untuk beras premium dan Rp 12.890 per kilogram. Meskipun harga beras di pasaran sempat mengalami penurunan pada tanggal 20 September 2023, yakni Rp 14.380 per kilo gram untuk premium dan Rp 12.850 per kilogram untuk medium.
Melihat tren harga beras yang cenderung terus naik para pedagang yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mendesak pemerintah untuk segera melakukan tindak lanjut. Termasuk upaya pemerintah mewaspadai masuknya Indonesia dalam situasi darurat beras nasional.
“Karena ini sudah multiplier effect-nya sudah luar biasa. Kami mewaspadai ada potensi ke arah darurat beras nasional,” ujar Sekretaris Jenderal IKAPPI, Reynladi Sarijowan.
Situasi darurat beras pernah disinggung oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Preiden mengatakan salah satu pemicu harga beras nasional mengalami kenaikan karena 19 negara menghentikan ekspor berasnya.
“Sebanyak 19 negara yang biasanya ekspor beras, sekarang sudah setop ekspor beras, tidak diekspor lagi, sehingga banyak negara yang harga berasnya naik,” kata Presiden Jokowi dilansir dari cnnindonesia, Senin 18 September 2023. [khs]