(IslamToday ID) – Pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menilai para calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang akan berlaga dalam Pilpres 2024 adalah para putra-putra terbaik bangsa. Namun, putusan MK yang akhirnya meloloskan Gibran telah mengguncangkan masyarakat Indonesia.
Menurut Connie, sebanyak 16 guru besar hukum tidak sepakat dengan keputusan MK atau melakukan komplain. Hal itu diungkapkannya dalam channel YouTube “Abraham Speak UP: Bongkar Rahasia di Balik Pergantian Panglima TNI Jelang Pilpres 2024. Prabowo-Gibran di Ujung Tanduk” yang dikutip Senin (20/11/2023).
Ia mengatakan kehadiran Gibran sebagai pendamping Prabowo justru menghambat kesuksesannya. “Kasihan Pak Prabowo, karena sekarang suara-suara masyarakat tuh yang tadinya Prabowo berat langsung, malas ah,” ujar Connie.
Ia juga menyebut pencalonan Gibran dengan melalui keputusan MK merupakan cara yang salah. Ia khawatir peristiwa 1998 akan terjadi lagi apabila politik dinasti nekat dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia lahir dan besar karena pergerakan masyarakat (people power).
“Kekhawatiran saya bahwa sumbatan yang ada di masyarakat bisa meledak dan opini publik itu bisa mendrive sebuah kekuatan besar, no one can stop that,” ungkap Connie.
Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi people power, dalam konteks ini adalah masyarakat kecewa hasil keputusan MK, maka seperti bermain dengan api dan sangat berbahaya.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa di era media sosial sekarang aksi people power masyarakat jauh berbeda dengan tahun 1998.
“Lebih berat, karena sekarang komunikasi kita lebih mudah. Kedua, kita bisa disusupi siapa saja. Akan sangat mudah karena intervensinya bisa lewat sosial media. Ini (handphone) yang kita pegang adalah senjata,” pungkasnya. [res]