(IslamToday ID) – Direktur Eksekutif Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas, Feri Amsari mengatakan persoalan di KPK hingga ditetapkannya Firli Bahuri sebagai tersangka kasus pemerasan sudah diduga sejak dulu oleh para aktivis anti korupsi.
“Dari dulu sih sebenarnya sejak terpilih, kita kan sudah menduga ini akan membuat KPK berantakan. Tidak hanya karena Undang-Undang (UU) KPK dirusak. Sebelum itu, KPK sudah dititipkan orang-orang yang bermasalah untuk menghancurkan KPK,” kata Feri di channel YouTube Novel Baswedan, dikutip Jumat (23/11/2023).
Bahkan ia merasakan adanya kejanggalan di institusi KPK itu sejak akhir tahun 2019.
“Jadi kalau bicara pemberantasan korupsi, begitu masuk fase periode kedua Jokowi di akhir-akhir 2019, ketika itu kita kan sudah merasakan hal yang sangat luar biasa janggal. Figur-figur ini (pimpinan KPK) tiba-tiba hampir bisa dikatakan tidak hanya tidak dikenal sebagai figur anti korupsi, tetapi juga ada figur-figur yang bertabiat koruptif,” ungkap Feri.
Kekacauan yang terjadi di tubuh KPK, menurutnya, seperti melihat drama Korea yang diciptakan Presiden Jokowi. Ia menegaskan bahwa pemerintah abai dengan aspirasi dan peringatan yang sudah disampaikan publik selama ini.
“Nah bagi kita sendiri ini memang sesuatu yang sudah diduga, hanya karena penyelenggara pemerintahan abai dengan alarm dari publik soal orang yang berbahaya seperti ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Feri mengatakan Firli memiliki kekebalan tersendiri sehingga berulang kali lolos dari jeratan hukum.
“CPI (Indeks Persepsi Korupsi) kita hancur berantakan. Mau tidak mau pasti ada kaitan dengan apa yang dia (Firli) lakukan di KPK, sayang dia kayak punya kekebalan tersendiri. Dia selamat dari jebakan para koruptor lainnya demi tabiat koruptor,” ujarnya.
“KPK hari ini betul-betul sudah jadi alat dan itu alat Firli. Masa ada institusi KPK punya ruangan membahas isu Firli sendiri,” lanjut Feri.
Ia pun mengusulkan agar jabatan Firli sebagai ketua KPK dicopot. Menurutnya, tidak ada alasan hukum bagi Firli untuk memperpanjang masa jabatannya. Selain itu, Feri akan mempertanyakan kredibilitas Jokowi jika jabatan Firli tetap diperpanjang.
“Jadi ini kesempatan terakhir, penting bagi Jokowi untuk mengubah sudut pandang publik, termasuk organisasi internasional yang melihat kualitas pemberantasan korupsi kita. Kalau tidak ya betul-betul Jokowi bagian penting dari perusakan KPK,” pungkasnya. [res]