(IslamToday ID) – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo menilai situasi demokrasi Indonesia saat ini mengkhawatirkan, bahkan ada satu keluarga yang sampai dihujat se-Indonesia. Kondisi itu, menurutnya, sangatlah memalukan terutama di kancah dunia internasional.
“Kalau kita lihat di media sosial. Setiap hari kita menyimak sangat memalukan, satu keluarga yang dicaci maki, dikritik tanpa etika. Seorang ayah, seorang ibu, anak, menantu, dan paman dan ini sangat memalukan bagi dunia internasional,” kata Gatot dalam konferensi pers dikutip dari YouTube Off The Record, Sabtu (25/11/2023).
Ia kemudian mengkritik keputusan MK yang mengubah konstitusi yang menurutnya termasuk sebuah pelanggaran sehingga sangat berbahaya. “Secara jelas MKMK sudah menyatakan melanggar etika dan lain sebagainya, toh tetap maju sekarang. Sehingga jelas terjadi degradasi moral pemimpin negara ini. Ini sangat berbahaya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Gatot mengajak masyarakat luas untuk sama-sama mengawal berlangsungnya Pilpres 2024 mendatang.
Terkait dengan sikap KAMI pada Pilpres mendatang, Gatot menegaskan organisasinya netral. Menurutnya, KAMI adalah organisasi non partai yang di dalamnya terdiri dari orang-orang yang punya rasa kepedulian sangat tinggi terhadap nasib bangsa dan negara Republik Indonesia.
Dijelaskannya, lahirnya KAMI akibat terdorong oleh problematika bangsa yang makin diperkeruh oleh kebijakan penguasa yang banyak melanggar prinsip-prinsip demokrasi, sehingga mendegradasi citra negara.
“Maka sejak hari ini tanggal 24 November 2023, Presidium KAMI yaitu Prof Din Syamsuddin, Prof Rochmat Wahab, dan saya sendiri Gatot Nurmantyo tidak berpihak dalam mendukung Pilpres maupun pemilu. Saya ulangi, kami tidak mendukung salah satu paslon dalam Pilpres ini,” katanya.
Gatot menegaskan aktivis KAMI yang berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon pada Pilpres 2024 akan dinonaktifkan.
“Saya ulangi kami tidak mendukung salah satu paslon dari Pilpres ini, dan bagi semua aktivis KAMI yang ikut aktif dalam dukung mendukung Pilpres dan pemilu, sejak hari ini dinonaktifkan,” tegasnya.
Menurut Gatot, KAMI tetap akan eksis dan berjuang bersama-sama dengan seluruh rakyat Indonesia untuk menyelamatkan negeri ini. “Sama-sama kita ketahui, semakin hari semakin rusak, baik itu demokrasi, hukum, sosial, ekonomi, dan lainnya,” pungkasnya. [wip]